Infografis
![Sejumlah massa dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan Islam menggelar 'Apel Siaga Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/05/97940-aksi-massa-pa-212-gelar-apel-siaga-ganyang-komunis.jpg)
![Sejumlah massa dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan Islam menggelar 'Apel Siaga Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/05/93549-aksi-massa-pa-212-gelar-apel-siaga-ganyang-komunis.jpg)
![Sejumlah massa dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan Islam menggelar 'Apel Siaga Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/05/77768-aksi-massa-pa-212-gelar-apel-siaga-ganyang-komunis.jpg)
![Inspektur upacara memberi sambutan saat 'Apel Siaga Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/05/97878-aksi-massa-pa-212-gelar-apel-siaga-ganyang-komunis.jpg)
![Dua massa melintas saat sejumlah massa dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan Islam menggelar 'Apel Siaga Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/05/10686-aksi-massa-pa-212-gelar-apel-siaga-ganyang-komunis.jpg)
![Sejumlah massa dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan Islam menggelar 'Apel Siaga Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/336x188/2020/07/05/97940-aksi-massa-pa-212-gelar-apel-siaga-ganyang-komunis.jpg)
![Sejumlah massa dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan Islam menggelar 'Apel Siaga Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/336x188/2020/07/05/93549-aksi-massa-pa-212-gelar-apel-siaga-ganyang-komunis.jpg)
![Sejumlah massa dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan Islam menggelar 'Apel Siaga Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/336x188/2020/07/05/77768-aksi-massa-pa-212-gelar-apel-siaga-ganyang-komunis.jpg)
![Inspektur upacara memberi sambutan saat 'Apel Siaga Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/336x188/2020/07/05/97878-aksi-massa-pa-212-gelar-apel-siaga-ganyang-komunis.jpg)
![Dua massa melintas saat sejumlah massa dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan Islam menggelar 'Apel Siaga Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/336x188/2020/07/05/10686-aksi-massa-pa-212-gelar-apel-siaga-ganyang-komunis.jpg)
Suara.com - Sejumlah massa dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan Islam menggelar 'Apel Siaga Ganyang Komunis' di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7). Aksi ini diikuti sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam seperti Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni atau PA 212, hingga Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.
Maman Suryadi selaku Koordinator Lapangan menuturkan rangkaian acara akan diisi dengan upacara, kemudian gelar pasukan, pembacaan teks Pancasila, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan dari inspektur upacara (Irup).
Sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam tersebut juga membuat ikrar anti komunis yang dibacakan saat upacara berlangsung, janji ini diberi nama Ikrar Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI). Dengan pembacaan ikrar ini, berbagai ormas ini membuat pasukan ANAK NKRI sebagai ujung tombak dalam menolak perubahan ideologi negara. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
