Kisah Penggali Kubur Melawan Rasa Takut Terhadap Covid-19

Senin, 01 Juni 2020 | 07:24 WIB
Kisah Penggali Kubur Melawan Rasa Takut Terhadap Covid-19
Agus Delu (40) salah satu petugas pemakama Covid-19 berpose saat difoto di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (25/5). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus Corona atau Covid - 19 semakin mewabah di Indonesia. Hingga detik ini sudah lebih dari 26.473 orang terinfeksi dengan total kematian hingga mencapai 1613 orang lebih. Banyaknya kasus ini membuat para garda terdepan penanganan Covid-19 dibuat sibuk, mulai dari para tim medis, petugas keamanan, relawan dan lainnya.

Toha Alex (42) salah satu petugas pemakama  Covid-19 berpose saat difoto di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (25/5). [Suara.com/Alfian Winanto]
Toha Alex (42) salah satu petugas pemakaman  Covid-19 berpose saat difoto di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (25/5). [Suara.com/Alfian Winanto]

Tidak terkecuali untuk garda terakhir Covid-19 yaitu para petugas pemakaman khusus untuk korban Covid-19 di TPU Pondok Ranggon. Mereka disibukkan mengurus jenazah para korban virus Corona untuk dimakamkan sesuai prosedur kesehatan yang ditetapkan. Tidak tanggung-tanggung, setiap harinya mereka bisa mengurus hingga 20 pemakaman para korban Covid-19.

Matalih (53) salah satu petugas pemakaman Covid-19 berpose saat difoto di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (25/5). [Suara.com/Alfian Winanto]
Matalih (53) salah satu petugas pemakaman Covid-19 berpose saat difoto di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (25/5). [Suara.com/Alfian Winanto]

Muhidir (35) salah satu petugas pemakaman bercerita bahwa dia dan timnya bisa mengurus hingga 37 pemakaman Covid 19 setiap harinya dibulan ke 2 pandemi ini berlangsung. Kesibukkan ini membuat mereka harus tetap berjaga di TPU hingga pukul 10.00 malam.

Nali (45) salah satu petugas pemakama  Covid-19 berpose saat difoto di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (25/5). [Suara.com/Alfian Winanto]
Nali (45) salah satu petugas pemakaman  Covid-19 berpose saat difoto di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (25/5). [Suara.com/Alfian Winanto]

Selain itu, dia juga bercerita bahwa mereka tidak bisa pulang kerumah dan harus tidur di musholla TPU hingga seminggu karena kekhawatiran mereka terhadap keluarga dirumah.

Erwin (35) salah satu petugas pemakama  Covid-19 berpose saat difoto di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (25/5). [Suara.com/Alfian Winanto]
Erwin (35) salah satu petugas pemakaman  Covid-19 berpose saat difoto di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (25/5). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Iya mas, dulu kita sempet tidur di musholla bisa semingguan gapulang. Karena kuta juga khawatir sama keluarga, apalagi pas diawal kan penanganan virus ini masih simpang siur. Tapi sekarang alhamdulillah bisa pulang, tapi tetep disini kita mandi bersih-bersih dulu, terus pas sampai rumah kita langsung mandi lagi pakai air panas. Biar yakin udah aman pas ketemu anak istri." Ujar Muhidir (35).

Para petugas pemakaman Covid-19 saat sedang beristirahat di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (25/5). [Suara.com/Alfian Winanto]
Para petugas pemakaman Covid-19 saat sedang beristirahat di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (25/5). [Suara.com/Alfian Winanto]

Kisah dari Muhidir (35) dan para timnya ini hanya sebagian kisah yang mewakili cerita - cerita lain dari para garda terakhir penanganan Covid - 19 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Tanpa mengecualikan para garda Covid - 19 yang lain, mari kita doakan mereka untuk tetap sehat dan semoga pandemi ini cepat berakhir [Suara.com/Alfian Winanto]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI