Aksi Melawan Kekerasan Sistematis terhadap Perempuan

Minggu, 08 Maret 2020 | 12:05 WIB
  • Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) melukis wajahnya saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) melukis wajahnya saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) membawa poster saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) membawa poster saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) menggunakan kostum Batman saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
    Massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) menggunakan kostum Batman saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) melukis wajahnya saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) membawa poster saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
  • Massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) menggunakan kostum Batman saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Perempuan Anti-Kekerasan (GERAK Perempuan) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (8/3). Dalam aksi tersebut, mereka mengajukan beberapa tuntutan diantaranya tangani dan tuntaskan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan; bangun sistem perlindungan komprehensif bagi perempuan, anak dan kelompok minoritas; batalkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja; serta bahas dan sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Selain itu, aksi ini juga sekaligus memperingati Hari  Perempuan Internasional. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI