Suara.com - Ada pemandangan yang tidak lazim ketika pertama kali memasuki sebuah rumah bercat dinding kuning di Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Kemang, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat menggeser pintu kaca yang menghubungkan ruang tamu dengan dapur, puluhan ekor kucing terlihat tengah beraktivitas di setiap sudut rumah.
Ada yang tertidur di atas keranjang baju, berdiri di atas kulkas, berbaring malas di atas wastafel, hingga mencari sisa-sisa makanan di atas wajan di area dapur. Rumah tersebut diberi nama Rumah Kucing Parung (RKP)
Rumah Kucing Parung (RKP), nama yang disematkan oleh sang pemilik Dita Agusta (45) kini telah dihuni oleh sekitar 300 ekor kucing.
Kucing-kucing yang menghuni rumah tersebut rata-rata merupakan kucing terlantar dan sakit yang diambil dari jalanan oleh Dita karena membutuhkan pertolongan dan perawatan khusus agar dapat bertahan hidup.
Ada pula beberapa kucing peliharaan yang sengaja dititipkan ke Rumah Kucing Parung karena sang pemiliknya merasa tidak sanggup lagi merawat si kucing. Bahkan, beberapa ekor kucing tampak tidak memiliki anggota tubuh yang lengkap atau cacat fisik.
“Saya kalau me-rescue kucing di jalan biasanya yang memang betul-betul membutuhkan pertolongan dan perawatan khusus, kalau terlihat sehat dan agak bersih paling hanya saya kasih makan saja,” ucap Dita sembari memberi makan sejumlah kucing di halaman belakang rumahnya.
Dalam mengurus ratusan ekor kucing di rumahnya, Dita dibantu suaminya Mohammad Lutfi (55), tiga orang anaknya serta lima orang pekerja yang bertugas merawat kandang, memberi vitamin, membersihkan kotoran dan lain sebagainya.
Penampungan kucing yang sudah ada sejak 2015 ini berawal dari kecintaannya pada hewan berkaki empat itu. Karena jumlahnya yang terus bertambah banyak, Dita yang sebelumnya tinggal di Bekasi dan beberapa lokasi di Jakarta memutuskan untuk pindah ke daerah pinggiran Ibu Kota untuk mendapatkan cukup ruang untuk keluarga beserta ratusan kucingnya.
Hidup berdampingan dengan ratusan ekor kucing dalam satu rumah bukanlah hal yang mudah. Selain merawat dan berbagi ruang, tentunya dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.Untuk satu hari, Dita biasanya mengalokasikan uang sebesar Rp 1 juta untuk keperluan pakan kucing dan kebutuhan lainnya, di luar dari biaya pemberian vitamin yang biasa diberikan setiap sore.
Maka dari itu, Dita mengaku membuka donasi dan sumbangan dalam bentuk apapun bagi siapa saja yang yang berniat membagi rezekinya bagi kucing-kucing di Rumah Kucing Parung.