Suara.com - Pekerja merapikan Hio yang siap dikirim ke Vihara dalam menyambut hari Raya Imlek di Gang Gledek, Tangerang, Rabu (08/01). Hio adalah dupa atau kemenyan yang biasa dipasang di Vihara untuk perayaan imlek.
Jelang hari raya imlek, Pak Tompul mulai membuat hio di sentra pembuatan hio rumahan miliknya di Gang Gledek, Cengklong, Tangerang, Banten. Pesanan yang diterimanya rata-rata untuk keperluan dalam rangka menyambut hari raya imlek.
Hio berbagai ukuran diproduksi olehnya, dengan ukuran dan harga yang sangat variatif dari ukuran yg paling kecil sepanjang 30cm diberi harga Rp.5000 hingga ukuran terbesar 2 meter seharga Rp. 30.000.
Hio sendiri artinya harum, yaitu dupa atau kemenyan yang dapat mengeluarkan asap yang berbau sedap/harum, berwujud bubuk atau belahan kayu. [Suara.com/Alfian Winanto]