Suara.com - Sepakbola merupakan olahraga universal, siapapun bisa memainkan si kulit bundar tidak terkecuali para amputasian atau mereka yang terpaksa kehilangan bagian anggota gerak baik itu kaki atau tangan karena bedah medis.
Sabtu pagi, belasan penyandang disabilitas berkumpul untuk menjalani sesi latihan di lapangan Rumah Sakit Dr Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan. Mereka menamakan timnya Indonesia Amputee Football (INAF) atau Garuda INAF.
Dengan latar belakang profesi yang berbeda-beda, mereka tampak riang dan semangat untuk memulai latihan untuk menjadi tim yang solid dan unggul.
Para pesepakbola satu kaki ini bermain bola dengan menggunakan tongkat dan menjalani latihan layaknya atlet.
Ketua Umum INAF Yudi Yahya (33) mengatakan tim sepak bola amputasi ini dibentuk untuk mewadahi para amputasian yang memang hobi dengan olahraga sepak bola.
Terlebih selama ini belum ada wadah yang khusus? menaungi para amputasian dalam olahraga sepak bola. "?Awalnya dari hobi bola dan kita juga ingin berikan ruang untuk teman disabilitas untuk melakukan kegiatan positif," kata Yudi bercerita.
Yudi pun sangat menerima dengan tangan terbuka apabila ada teman amputasian yang ingin bergabung dengannya di tim Garuda INAF.
Saat ini Garuda INAF, yang didirikan pada Maret 2018 itu, memiliki anggota 20 orang yang terdiri dari pemain, pelatih serta official.
Kendati belum lama terbentuk, Garuda INAF sudah menjadi bagian dari World Amputee Football Federation atau WAFF, yang berarti mereka sudah dapat mengikuti ajang olahraga khusus ini di luar negeri.
Berdasarkan halaman website Worldamputeefootball.com ada 46 negara yang sudah terdaftar termasuk Indonesia.