Keadilan Energi Untuk Warga Pedalaman Papua

Oke Atmaja Suara.Com
Minggu, 18 Agustus 2019 | 10:30 WIB
Keadilan Energi Untuk Warga Pedalaman Papua
Warga membawa jerigen berisi BBM usai membeli di SPBU Kompak, Kampung Obano, Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Kampung Obano, Kabupaten Paniai, Papua, telah lama merasakan ketidakadilan energi. Ketika warga daerah lain dapat merasakan BBM jenis Premium seharga Rp6.450, mereka yang hidup di pedalaman Papua dan masuk daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) itu, harus menebusnya hingga Rp50.000 per liter.

Sejumlah truk pengangkut BBM dari TBBM Nabire melintasi kawasan hutan menuju sejumlah daerah pedalaman diantaranya dogiyai, paniai hingga yang terjauh Kampung Obano di Papua, Rabu (28/11/2018).
Sejumlah truk pengangkut BBM dari TBBM Nabire melintasi kawasan hutan menuju sejumlah daerah pedalaman diantaranya dogiyai, paniai hingga yang terjauh Kampung Obano di Papua, Rabu (28/11/2018).

Keresahan warga pedalaman ini yang menggugah pemerintahan Jokowi-JK untuk menciptakan program BBM satu harga. Sehingga seluruh warga Indonesia dapat merasakan keadilan yang sama.

Sejumlah truk pengangkut BBM dari TBBM Nabire melintasi kawasan hutan menuju sejumlah daerah pedalaman diantaranya dogiyai, paniai hingga yang terjauh Kampung Obano di Papua, Rabu (28/11/2018).
Sejumlah truk pengangkut BBM dari TBBM Nabire melintasi kawasan hutan menuju sejumlah daerah pedalaman diantaranya dogiyai, paniai hingga yang terjauh Kampung Obano di Papua, Rabu (28/11/2018).

"Ini bukan masalah untung dan rugi. Ini masalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." kata Presiden Joko Widodo saat mencanangkan program BBM satu Harga di Papua.

Petugas mengisi BBM ke mobil tangki untuk didistribusikan ke sejumlah daerah pedalaman di Terminal BBM Nabire di Papua, Selasa (27/11/2018).
Petugas mengisi BBM ke mobil tangki untuk didistribusikan ke sejumlah daerah pedalaman di Terminal BBM Nabire di Papua, Selasa (27/11/2018).

Menyamakan harga BBM di seluruh pelosok negeri bukan perkara mudah. Kondisi alam dan keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan besar bagi Pertamina, selaku BUMN yang ditunjuk untuk menjalankan program tersebut.

Foto aerial kampung Obano di Distrik Panial Barat, Papua, Kamis (29/11/2018)
Foto aerial kampung Obano di Distrik Panial Barat, Papua, Kamis (29/11/2018)

Untuk mengantarkan BBM dari Terminal BBM Nabire menuju Kampung Obano bisa memakan waktu 10 jam perjalanan darat ditambah satu jam menyeberangi danau. Di dalam perjalanannya, truk BBM harus berjalan beriringan dengan alasan keselamatan saat melintasi hutan rimba serta melewati jalur dengan kerusakan jalan yang cukup parah.

Perahu yang mengangkut drum berisi BBM  melintasi Danau Paniai menuju Kampung Obano di Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018).
Perahu yang mengangkut drum berisi BBM melintasi Danau Paniai menuju Kampung Obano di Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018).

Sesampainya di Dermaga Paniai, BBM di dalam truk kemudian dipindahkan ke dalam drum-drum besar untuk dibawa melintasi Danau Paniai menuju Kampung Obano untuk kemudian disalurkan ke SPBU Kompak yang ada di sana.

Pekerja mendorong drum berisi BBM yang dibawa melintasi Danau Paniai setibanya di Kampung Obano, Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018).
Pekerja mendorong drum berisi BBM yang dibawa melintasi Danau Paniai setibanya di Kampung Obano, Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018).
Petugas memindahkan BBM dari mobil tangki ke dalam drum untuk dibawa ke Kampung Obano menggunakan perahu di Dermaga Paniai, Papua, Kamis (29/11/2018).
Petugas memindahkan BBM dari mobil tangki ke dalam drum untuk dibawa ke Kampung Obano menggunakan perahu di Dermaga Paniai, Papua, Kamis (29/11/2018).

Namun, kesulitan yang dilewati oleh awak Pertamina itupun terbayar lunas dengan manfaat yang diterima oleh warga. Warga Kampung Obano, yang belum teraliri listrik, selama ini hanya mengandalkan lilin untuk penerangan. Sementara, jarang sekali warga memiliki kendaraan karena mahalnya harga BBM.

Sejumlah anak mengantri untuk membeli BBM di SPBU Kompak, Kampung Obano, Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018)
Sejumlah anak mengantri untuk membeli BBM di SPBU Kompak, Kampung Obano, Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018)

"Sebelum ada SPBU ini kita beli minyak tanah lalu pake pelita (lilin), kadang-kadang juga rumah kita biasa terbakar" kata warga setempat, Lewi Pigai.

Petugas melayani warga yang membeli BBM di SPBU Kompak, Kampung Obano, Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018).
Petugas melayani warga yang membeli BBM di SPBU Kompak, Kampung Obano, Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018).

Keberadaan SPBU itu juga membuat anak-anak di Obano dapat belajar hingga larut malam. "Setelah ada SPBU, orang tua berupaya beli genset, kita nyalakan sampai jam 9 lalu tidur", tambahnya.

Petugas melayani warga yang membeli BBM di SPBU Kompak, Kampung Obano, Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018).
Petugas melayani warga yang membeli BBM di SPBU Kompak, Kampung Obano, Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018).
Warga membawa jerigen berisi BBM usai membeli di SPBU Kompak, Kampung Obano, Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018)..
Warga membawa jerigen berisi BBM usai membeli di SPBU Kompak, Kampung Obano, Distrik Paniai Barat, Papua, Kamis (29/11/2018)..

Tak pelak, keberadaan SPBU Kompak di Obano menjadi sangat vital bagi masyarakat untuk mendapatkan BBM dengan harga yang murah guna mendukung berbagai aktivitas warga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI