Suara.com - Sejumlah umat Islam dari berbagai daerah, Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga dari luar pulau seperti Sumatera dan Kalimantan mendatangi Makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur.
Mereka datang secara rombongan bersama keluarga maupun kerabat dan tetangga, mereka rela datang dari jauh ke Bumi Wali julukan kota Tuban demi berziarah ke makam ulama terbesar di Jawa, sekitar abad 15 yaitu Sunan Bonang.
Bumi Wali adalah salah satu julukan bagi daerah Tuban-Jawa Timur. Sebutan itu karena di daerah ini banyak terdapat makam wali atau orang-orang yang dianggap berpengaruh dan berjasa dalam syiar agama Islam.
Lokasi makam Sunan Bonang sendiri tidak jauh dari Alun-alun Tuban, tepatnya di belakang Masjid Agung Tuban. Untuk menuju lokasi makam, pengunjung diharuskan berjalan disebuah gang yang tidak jauh dari Masjid Agung Tuban.
Menurut sejarah, Sunan Bonang merupakan putra dari Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila putri Aryo Tejo tumenggung Majapahit yang berkuasa di Tuban. Raden Maulana Makdum Ibrahim menyebarkan Agama Islam di daerah Bonang Tuban dan Lasem yang kemudian dikenal oleh masyarakat dengan sebutan atau gelar Sunan Bonang. Sunan Bonang lahir pada tahun 1465 Masehi dan wafat 1525 Masehi.
Saat berziarah umumnya para peziarah membacakan doa selama kurang lebih 30 menit sampai satu jam. Selain berdoa, mereka juga membaca selawat dan ayat-ayat suci Alquran seperti Surah Yasin.
Para penziarah ini meyakini bahwa dengan mendekatkan diri dengan para ulama’ dan para Wali Allah, termasuk yang sudah wafat (berziarah) dapat menjadi karomah ataupun perantara terkabulnya do’a do’a mereka. [Suara.com/Oke Atmaja]