Peringatan 2 Tahun Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan

Muhaimin A Untung Suara.Com
Kamis, 11 April 2019 | 17:49 WIB
  • Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
    Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
    Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
    Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
    Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
    Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
    Mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
    Mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
  • Mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo bersama Penyidik KPK Novel Baswedan (tengah) dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). Peringatan yang dihadiri tokoh masyarakat, akademisi, masyarakat sipil, seniman, dan mahasiswa tersebut diisi dengan deklarasi lima tuntutan terhadap presiden agar menuntaskan kasus teror terhadap Novel, membentuk TGPF Independen, memerangi teror dan pelemahan terhadap KPK. [Suara.com/Muhaimin A Untung]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI