Penyemprotan Desinfektan dengan Helikopter Pascagempa Tsunami

Oke Dwi Atmaja Suara.Com
Kamis, 18 Oktober 2018 | 15:16 WIB
  • Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
    Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
  • Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersiap membawa cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
    Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersiap membawa cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
  • Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersiap membawa cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
    Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersiap membawa cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
  • Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
    Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
  • Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
    Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
  • Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
  • Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersiap membawa cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
  • Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersiap membawa cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
  • Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
  • Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). Penyemprotan cairan desinfektan tersebut merupakan bagian dari tanggap darurat bertujuan membunuh kuman dan bakteri serta mengantisipasi vektor penyakit diare juga kolera yang bisa menjangkiti warga pengungsi pascagempa dan tsunami yang menewaskan 2.103 orang di sebagian wilayah Sulteng pada 28 September 2018. [ANTARA FOTO/Darwin Fatir]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI