Suara.com - Pendakwah Gus Miftah rupanya masih menjalin hubungan baik dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Letnan Kolonel (Letkol) Teddy Indra Wijaya meski sudah tidak lagi menjadi Utusan Khusus Presiden.
Melalui postingan di akun Instagram-nya, Gus Miftah membagikan momen ketika bertemu dengan Teddy Indra Wilaya padaJumat, 16 Mei 2025 kemarin pukul 01.00 WIB
"Terima kasih kunjungannya pak seskab, menyempatkan silaturahmi dini hari (01.00) setelah melaksanakan tugas-tugas kenegaraan," tulis Gus Miftah, dikutip pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Pria bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman itu juga menuliskan sebuah kutipan tentang keuntungan dari silaturahmi.
"Silaturahmi, mendekatkan kebaikan, menjauhkan dari segala beban," pungkasnya.
Dalam unggahan tersebut, Gus MIftah membagikan potret bersama Teddy Indra Wijaya di sebuah hotel. Terlihat ajudan Presiden Prabowo Subianto itu masih mengenakan busana formal, yakni kemeja batik lengan panjang dan celana kain hitam.
Pertemuan antara Gus Miftah dengan Letkol Teddy mendapat beragam reaksi dari warganet. Banyak penasaran apa tujuan mereka bertemu pada dini hari.
"Bismillah dapat job baru ya, Ta'im?" tanya seorang warganet.
"Aura Miftah sekarang beda, lebih adem. Semua memang tergantung pemimpinnya. Pemimpinnya baik, maka di bawahnya juga akan baik," ujar warganet lainnya.
Baca Juga: Beda Adab Letkol Teddy Bertemu Gus Miftah dan Ustaz Adi Hidayat, Ada yang Cium Tangan
Namun, ada pula warganet yang masih menyinggung kasus kontroversi yang membuat Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
"Itu es tehnya masih ada nggak?" sindir warganet yang lain.
Kontroversi Gus Miftah yang membuatnya harus mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden
Pendiri pondok pesantren Ora Aji Yogyakarta itu sempat menjadi bulan-bulanan publik usai kedapatan mengolok-olok seorang penjual es teh bernama Sunhaji di acara dakwah pada Desember 2024 lalu.
Saat itu, Gus Miftah sedang mengisi acara dengan pendakwah muda, Habib Zaidan. Lalu, ada penjual es teh keliling menjajakan dagangannya yang masih penuh ke para jamaah.
Alih-alih membelinya, Gus Miftah justru mengolok dan menghina penjual es teh tersebut menggunakan kata-kata kasar.