Suara.com - Hotman Paris Hutapea yang ikut menyuarakan keadilan untuk Paula Verhoeven dalam kasus perceraiannya menegaskan tak mau menjadi pengacara mantan istri Baim Wong tersebut.
Hotman Paris mengatakan ia memang selalu ikut bersuara ketika mengetahui ada ketidakadilan atau ketidakwajaran dalam penerapan hukum di Indonesia.
"Saya sudah puluhan tahun setiap ada ketidakwajaran dalam penerapan hukum dan ketidakadilan, saya selalu ikut bersuara. Jadi setiap ada hal yang tak masuk akal dalam segi hukum, saya bersuara," kata Hotman Paris dilansir dari Reyben Entertainment, Selasa (22/4/2025).
Dalam hal ini, Hotman Paris menemukan ada hal tak masuk akal dalam pernyataan hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengenai hasil putusan perceraian Paula Verhoeven dan Baim Wong.
Dalam putusan tersebut, hakim menyatakan Paula Verhoeven sebagai istri durhaka dan terbukti selingkuh sehingga talak cerai yang dilayangkan Baim Wong dikabulkan.
"Sekitar beberapa hari lalu, tiba-tiba aku dapat kiriman video. Di mana hakim yang menjadi juru bicara pengadilan agama menjelaskan bahwa gugatan cerai terhadap Paula dikabulkan dengan alasan Paula itu istri durhaka dan ada pihak ketiga," ujar Hotman Paris.
Pengacara kondang ini menilai pernyataan jubir Pengadilan Agama Jakarta Selatan itu tak masuk akal, karena alasan yang digunakan dalam mengabulkan perceraian pasangan artis tersebut tak ada dalam Undang-undang Perkawinan maupaun Kompilasi Hukum Islam.
Hotman Paris mengatakan perselingkuhan harus dibuktikan dengan adanya perzinaan, bukan sekedar chat atau video sedang berbincang dengan lawan jenis.
"Itu dalam hukum tidak ada, baik undang-undang perkawinan maupun kompilasi hukum islam hanya ada alasan berzina. tidak ada durhaka atau laki-laki lain, harus dibuktikan ada perzinaan," jelasnya.
Baca Juga: Paula Verhoeven Usai Disebut Selingkuh dari Baim Wong: Beliau Juga Melakukan Itu
Jika benar ada perzinaan tetapi tak ada bukti yang bisa menunjukkan hal tersebut, ayah tiga anak ini mengatakan seharusnya hakim menggunakan alasan perceraian mereka terjadi akibat pertengkaran yang terus-menerus terjadi.