"Kampanye bahasnya AI. Bikin video ucapan Idulfitri pake AI. Terus animasi Jumbo tayang di bioskop dengan 4 juta penonton, out of nowhere (bilang) 'ini menjadi era baru industri animasi Indonesia'," cibir seorang warganet.
"Di sini lo mengapresiasi film Jumbo, tapi belakangan aktualisasi lo dan orang-orang pemerintahan malah membuat para animator hampir sekarat dengan maraknya kalian menggunakan animasi AI. Apa yang dikatakan gak sejalan dengan realita," imbuh warganet lain.
"Bikin animasi 5 tahun, enggak dapet support atau funding dari pemerintah. Pas rilis dicemooh AI Bros dan emak-emak agamis. Tiba-tiba diklaim sama si paling AI," sindir warganet lainnya.