"Ada juga nilai moralitas tentang amanat atas janji agar ketika dewasa nanti anak tak munafik pada janji- janjinya," kata Habib Jafar.
"Terselip juga nilai Jihad Al Akbar (jihad besar) alias kesatriaan melawan ego," ujarnya menyambung.
Momen saat Don yang egois karena tak mau mendengar pendapat para sahabatnya juga tak luput dari sorotan pendakwah tersebut.
"Eh ada juga tentang pentingnya mendengar: karena kita sering diajari dan diapresiasi soal membaca, menulis, menghitung, dan bicara, tapi tidak dengan mendengar," katanya.
Isu-isu sosial hingga mancanegara, menurut Habib Jafar, juga menjadi salah satu pelajaran dalam film Jumbo.
"Juga tentang perlawanan pada mafia tanah yang kita bisa relevansikan ke mana-mana.Baik masalah mafia tanah di negeri ini, hingga perampasan tanah di Palestina oleh musuh kita semua," ujar pria 37 tahun itu.
Ada juga nilai-nilai Islami yang diceritakan saat adegan Don membantu sahabat hantunya, Meri, mempertahankan makam kedua orang tuanya.
"Bagi saya film ini juga beririsan dengan nilai keislaman kita karena ada perjuangan menjaga makam lantaran memang kita meyakini bahwa yang sudah wafat itu bisa masih hidup," kata habib berdarah Madura itu
Film Jumbo

Apresiasi yang diberikan untuk film Jumbo tak lepas dari sosok di balik film animasi tersebut
Baca Juga: Sukses Besar, Ryan Adriandhy Mau Rilis Film Jumbo Versi Directors Cut?
Habib Jafar juga memuji sang sutradara, Ryan Adriandhy, yang berperan memajukan industri Tanah Air.