Suara.com - Sutradara Joko Anwar belakangan ini mendapat kritik dari publik lantaran meminta dibuatkan poster film terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri, kepada para ilustrator di platform X.
Aksinya menuai banyak kritik. Joko Anwar pun segera meminta maaf dan menjelaskan maksudnya melalui cuitan di akun X-nya, @jokoanwar.
Mulanya, Joko Anwar membalas sebuah cuitan dari pemilik akun @evansp2612 yang berisi gambar poster film Jepang berjudul 'The Classroom of Terror' yang tayang 1976 silam.
"Pengepungan di Bukit Duri (1976)," bunyi cuitan dari akun @evansp2612 pada Sabtu (19/4/2025).
Joko Anwar pun memuji gambar tersebut dan meminta para ilustrator untuk membuatkan poster dengan gaya khas film Jepang zaman dulu,, dengan tokoh utama memegang senjata dengan wajah berdarah-darah.
![Joko Anwar[YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/14/80510-joko-anwar-youtube.jpg)
"Keren juga ya kalau Pengepungan di Bukit Duri ada poster yang style-nya gini. Bikin dong, teman-teman," pinta sutradara film 'Pengabdi Setan' itu.
Bahkan, Joko Anwar memberikan akses foto-foto dari beberapa adegan di film 'Pengepungan di Bukit Duri' sebagai bahan pembuatan poster.
Namun, permintaan sineas itu menuai pro dan kontra. Beberapa ikut memberi saran style gambar, sementara yang lain menganggap cuitan Joko Anwar itu tidak menghargai jasa para ilustrator.
Menurut warganet yang kontra, seharusnya Joko Anwar tidak serta merta meminta begitu saja.
Baca Juga: Pertanyakan PFN, Joko Anwar Ungkap Banyak Investor Misterius yang Tak Jelas
"Ngomong 'bikinin dong' alias gratis. Mirip-mirip kaya yang pake AI juga nggak sih, gratis wkwkwk," sindir seorang warganet.