Suara.com - Nama Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik baru-baru ini kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, warganet menyoroti keterlibatan Deddy Corbuzier dalam sebuah seminar yang dilaksanakan di Universitas Indonesia.
Seminar tersebut menarik atensi karena meminta foto KTP di dalam tautan pendaftaran yang beredar.
Saat ditelusuri, seminar nasional itu sendiri digelar oleh Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia (ILUNI MENWA UI) dengan tajuk Nasional Shield.
Melihat unggahan akun Instagram @semnas.m8, diketahui bahwa seminar itu akan dilaksanakan pada Sabtu, 10 Mei 2025 di Gedung Balai Purnomo Universitas Indonesia, Depok.
Tak hanya mengundang sejumlah guru besar, tetapi pihak panitia pun turut menghadirkan Deddy Corbuzier sebagai salah satu narasumber (narsum), mengingat seminar ini pun difasilitasi oleh Kementerian Pertahanan dalam bentuk pemberian sertifikat online.
Seminar itu akan berfokus pada tema Cyber Security and Internet for Nation Building: Peran Generasi Muda dalam Melindungi Aset Digital Negara. Sesuai dengan judulnya, seminar tersebut akan menyoroti berbagai bentuk ancaman digital yang kini mengancam kedaulatan negara. Hal ini juga mencakup kejahatan siber seperti phising, malware, hingga deepfake.
Sayangnya, publik menyoroti salah satu syarat peserta yang ingin mendaftar seminar tersebut karena diwajibkan untuk mengunggah foto KTP.
Meskipun kini tautan pendaftaran yang dicantumkan pada akun Instagram resmi penyelenggara seminar sudah tidak berfungsi karena disebut melanggar Persyaratan Layanan Google Drive, namun salah satu warganet berhasil mengambil gambar tangkapan layarnya dan dibagikan melalui menfess di akun X @tanyarlfes.
Saat tautan pendaftaran coba diklik, muncul keterangan yang berbunyi, "Maaf. Anda tidak dapat mengakses item ini karena item ini melanggar Persyaratan Layanan kami".
Baca Juga: Deddy Corbuzier Tanggapi Isu Ridwan Kamil Selingkuh: Udah Berasa Jadi Hakim
Dalam bagian Kebijakan Privasi, Google menyebut bahwa penggunaan layanannya termasuk melindungi privasi pengguna. Kebijakan Privasi tersebut bertujuan untuk membantu pengguna memahami informasi yang dikumpulkan, alasan Google mengumpulkannya, dan cara untuk memperbarui, mengelola, mengeskpor, dan menghapus informasi pengguna.