Kenapa Casting Snape Kulit Hitam di Reboot Harry Potter jadi Kontroversi?

Ferry Noviandi Suara.Com
Selasa, 15 April 2025 | 19:22 WIB
Kenapa Casting Snape Kulit Hitam di Reboot Harry Potter jadi Kontroversi?
Alan Rickman dan Paapa Essiedu, pemeran Severus Snape di Harry Potter. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serial reboot Harry Potter yang digarap oleh HBO dan Warner Bros telah resmi mengumumkan enam pemeran utama dari karakter-karakter ikonik dari dunia sihir Hogwarts.

Di antara nama-nama tersebut, perhatian publik tertuju pada satu sosok yang langsung menimbulkan perdebatan panas.

Dia adalah Paapa Essiedu, aktor asal Inggris keturunan Ghana, yang akan memerankan Severus Snape.

Melalui unggahan Instagram miliknya, aktor yang dikenal lewat perannya dalam Black Mirror itu merasa "terhormat dan istimewa" bisa terlibat dalam proyek ini.

Namun, muncul gelombang kritik dari sebagian penggemar yang menilai pemilihan aktor kulit hitam untuk peran Snape sebagai keputusan yang kontroversial.

Ketidaksesuaian Fisik

Dalam buku karya J.K. Rowling, Severus Snape digambarkan sebagai pria berkulit pucat kekuningan, berambut hitam berminyak, berhidung besar dan bengkok, serta berpenampilan suram.

Karakter ini sempat dihidupkan dengan cemerlang oleh mendiang Alan Rickman dalam versi film garapan Warner Bros, yang kini menjadi standar visual bagi banyak penggemar.

Baca Juga: 6 Cast Series Harry Potter Resmi Diumumkan, Pemeran Snape Tuai Pro Kontra

Penampilan Paapa Essiedu sangat berbeda dari deskripsi fisik Snape dalam buku, sehingga memicu reaksi keras dari kalangan penggemar konservatif.

Banyak yang berpendapat bahwa perubahan warna kulit karakter utama seperti Snape dapat mengubah dinamika cerita.

Masa lalu Snape yang dirundung oleh James Potter dan teman-temannya semasa sekolah berpotensi menimbulkan konflik rasisme.

Tuduhan Agenda Politik dan DEI

Beberapa komentar di media sosial menyebut keputusan casting ini sebagai bagian dari agenda DEI (Diversity, Equity, and Inclusion).

Hal ini dianggap terlalu memaksakan keberagaman rasial tanpa mempertimbangkan versi asli dari cerita.

Severus Snape. [IMDb]
Tokoh Severus Snape di film Harry Potter. [IMDb]

"Ini adalah pertukaran ras terburuk dalam sejarah modern," tulis salah seorang warganet.

"Tentu saja sekarang unsur rasisme akan jadi bagian dari latar belakang Snape, karena dia akan dibully habis-habisan oleh James Potter dan gengnya," komentar warganet lain.

Ada pula kekhawatiran bahwa karakter James Potter dan Sirius Black akan digambarkan sebagai pelaku rasis dalam versi reboot ini.

Tindakan mereka yang suka merundung Snape yang kini diperankan oleh aktor kulit hitam tentu akan memantik konflik rasial.

Padahal dalam versi buku, ayah kandung dan baptis Harry Potter itu digambarkan sebagai pahlawan muda yang kadang-kadang arogan.

Bagi sebagian orang, casting Paapa Essiedu mungkin dianggap sebagai langkah progresif yang memperkaya interpretasi dunia sihir Hogwarts.

Pertukaran ras juga bisa membuka ruang untuk narasi yang lebih luas dan relevan di era modern.

Namun, bagi yang lain, ini dianggap sebagai perubahan yang tidak perlu dan berpotensi mengaburkan inti dari karakter Severus Snape itu sendiri.

Terlebih lagi, Snape bukan karakter sembarangan. Sosok guru Ramuan ini merupakan salah satu tokoh krusial yang begitu berkesan.

J.K. Rowling Kok Diam Saja?

Menariknya, J.K. Rowling yang dikenal sangat vokal terhadap proyek-proyek adaptasi karyanya, belum memberikan pernyataan resmi terkait kontroversi ini.

Beberapa penggemar bahkan mengaku heran mengapa Rowling menyetujui keputusan ini, mengingat betapa detailnya da dalam membangun karakter dalam buku karyanya.

Meski begitu, penting untuk diingat bahwa dunia sihir Harry Potter, baik dalam buku maupun film, selalu berkembang.

Adaptasi ulang adalah kesempatan untuk membaca ulang, menafsir ulang, dan menghidupkan kembali kisah-kisah klasik dari sudut pandang baru.

Apakah Paapa Essiedu akan mampu menghidupkan Severus Snape dengan nuansa yang berbeda namun tetap menghormati kedalaman karakter aslinya?

Waktu dan akting akan menjawabnya. Yang pasti, serial reboot ini kini sudah berhasil mencuri perhatian sebelum syutingnya dimulai.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI