Suara.com - Bobon Santoso mengumumkan telah mendaftarkan pelindungan hak cipta 'Masak Besar Bobon Santoso' di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Pengumuman tersebut membuat konten masak besar dikira hanya boleh dilakukan Bobon Santoso.
Dugaan itu kemudian ditanggapi Bobon Santoso melalui postingannya di Instagram pada Minggu (13/4/2025).
Dengan judul "Masak Besar Hanya Boleh Bobon Santoso!?", Bobon Santoso menyinggung minimnya literasi masyarakat Indonesia.
"Masak besar Bobon Santoso melalui riset yang panjang, pengembangan, eksperimen, penuh perjuangan, dan capaian yang terus kita asah sampai sekarang," jelas Bobon.
"Menjadikan pioner program masak besar khususnya platform sosial media," sambungnya.
Bobon Santoso lantas menegaskan tidak ada larangan untuk siapa saja mengadakan kegiatan masak besar, tetapi ada hal yang perlu diperhatikan.
"Tidak ada batasan untuk siapapun melakukan kegiatan 'Masak Besar' tetapi menjadi poin penting ketika pihak lain meniru branding person dan menjiplak kreativitas pencipta melalui karya yang dibagikan," tutur Bobon.
Maraknya sebuah karya dicuri pihak yang lebih berpengaruh merupakan awal mula Bobon Santoso ingin mematenkan hak cipta masak besar yang telah ia lakukan selama bertahun-tahun.
Baca Juga: 4 Artis Jalani Lebaran Pertama Sebagai Mualaf, Bagikan Momen Haru
Negara pun dirasa Bobon punya tanggung jawab untuk melindungi sebuah karya dan integritas proses kreatif.
"Jika tidak, percayalah negeri ini akan minim karya kreatif. Jadilah SDM yang berpola pikir cerdas dan kritis, stop plagiarisme dalam bentuk apapun!" tegasnya.
Lebih lanjut, masak besar bagi Bobon Santoso bukan hanya sekadar konten maupun pekerjaan.
Bobon Santoso membuat konten masak besar sebagai pelayanan dan panggilan jiwa untuk dirinya berbakti kepada Negara Indonesia.
"Karena esensi dari kisah masak besar untuk saudara di pelosok akan terlihat kurang menarik ketimbang sebuah konten masak-memasak dengan iming-iming iPhone dan motor," pungkas Bobon.
![Bobon Santoso saat ditemui di kawasan Condet, Jakarta Timur, Senin (24/3/2025) [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/25/70354-bobon-santoso.jpg)
Pernyataan Bobon Santoso itu kembali menuai pro kontra. Warganet meyakini apabila postingan Bobon ditujukan untuk menyentil Willie Salim.
Pasalnya Willie Salim meniru konten masak besar Bobon Santoso yang sempat jadi viral karena gagal di Palembang.
Selain itu, 'iming-iming iPhone dan motor selama ini identik dengan konten Willie Salim.
"Si Willy kehabisan ide konten, semangat bang bobon," komentar akun @syrd***.
"Merusak esensi @willie27_ paham ga?" sahut akun @nurachma***.
"Udah intinya mah masak besar bagi siapapun itu boleh terkecuali Willie Salim, itu kan maksud lo bon?" tanya akun @_msyahru***.
Caption yang dituliskan Bobon Santoso pun jelas menyinggung Willie Salim terkait paksaan untuk mengikuti media sosialnya apabila ingin hadiah.
"Legenda Kuali ini sudah terlalu jauh. Bukan sekedar di adaptasi untuk jadi mainan atau pajangan mencari simpati. Tolong bocil 'udah follow bang' jangan ikutan komen, ga ngerti kalian," kata Bobon.
Di sisi lain, keputusan Bobon Santoso mendaftarkan hak cipta juga menuai kritik lantaran masak besarnya bukan konten pertama di Indonesia.
Nama Chef Ragil host acara "Makan Besar" yang disiarkan Trans 7 dinilai lebih dulu dari Bobon Santoso.
"Bukannya duluan Chef Ragil ya masak besar? Cuma Chef Bobon aja yang daftarin hak cipta," sindir akun @tandu***.
"Kalo dulu di trans7 ada Chef Ragil masak besar, bedanya apa?" tanya akun @ali_za***.
"Chef Ragil dulu juga bikin konten masak jauh sebelum Bobon," kata akun @rsg_mas***.
Bobon Santoso Terkenal Sejak Kapan?
Sebelum masak besar, Bobon Santoso dikenal sebagai vlogger asal Bali yang membuat konten makanan ekstrim dan eksperimental.
Sebut saja Mie Goreng Kecoa, Seblak Buaya Putih, Cicak Goreng, Indomie Kotoran Sapi, serta Bakso Tikus pernah dimasak Bobon.
Masak Besar Bobon Santoso dimulai sekitar tahun 2022 dengan misi membagikan makanan gratis ke masyarakat sekitar lokasi.
Berkat konten Masak Besar, nama Bobon Santoso semakin dikenal hingga menarik sejumlah instansi untuk mengajaknya bekerja sama.
Yang paling terkenal adalah Misi Kuali Merah Putih bersama TNI Yonif Batalion 757 yang dimulai dari pedalaman Papua pada Januari 2024.
Kontributor : Neressa Prahastiwi