Suara.com - Tandem Madness, duo elektronik-rock progresif yang digawangi oleh Noni Dju dan Rafi Daeng, resmi mengumumkan perilisan album debut mereka yang bertajuk “Di Antara Riuh & Renung” pada 11 April 2025.
Album ini bukan sekadar kumpulan lagu, melainkan sebuah narasi yang membawa pendengar ke dalam konflik batin antara riuh dan sunyi, antara luapan emosi dan refleksi batin yang tak terhindarkan.
Duo ini menghadirkan eksplorasi musik yang penuh lapisan, menggabungkan distorsi dan keheningan, harmoni yang dinamis, dan lirik yang menggambarkan pergulatan manusia dengan dunia dan dirinya sendiri.
Berbekal pendekatan konseptual yang kuat, “Di Antara Riuh & Renung” bergerak dalam dua spektrum: Riuh sebagai representasi keresahan dan perlawanan, serta Renung sebagai tempat di mana suara akhirnya menemukan makna.
![Tandem Madness Merilis Album Konseptual Di Antara Riuh & Renung. [istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/11/50583-tandem-madness.jpg)
Sebuah Konsep, Bukan Sekadar Album
“Di Antara Riuh & Renung” adalah album yang dikonstruksi seperti sebuah kisah yang berkembang dari awal hingga akhir.
Musik bukan sekadar nada, melainkan medium untuk menyampaikan emosi, kritik sosial, dan perjalanan introspektif.
Album ini memadukan elemen elektronik-rock progresif dan eksperimen sonik untuk menciptakan pengalaman mendengarkan yang bersifat sinematik dan teatrikal. Dari eksplosif hingga subtil, dari melodi yang agresif hingga atmosfer yang luas, setiap komposisi di dalamnya mengalir seperti bab dalam sebuah cerita yang lebih besar.
Sebagai jembatan antara dua spektrum ini, Tandem Madness juga menyelipkan sebuah interlude simbolik yang memberi jeda dalam narasi, menegaskan bahwa bahkan dalam kekacauan, selalu ada ruang untuk jeda dan refleksi.
Baca Juga: Album Nonfiksi Milik Juicy Luicy Tembus 1 Miliar Streaming di Spotify
Ekspresi Sonik yang Berani dan Berbeda