Suara.com - Komedian Wendy Cagur mengungkap kisah menyentuh sekaligus firasat yang ia rasakan saat terakhir bertemu dengan mendiang Titiek Puspa, Sosok legendaris di dunia seni Indonesia yang meninggal Kamis (10/4/2025).
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Wendy Cagur membagikan potret Titiek Puspa yang terdapat di sudut rumahnya.
"Innalillahi wa’innaillaihi rojiun. Selamat jalan Eyang Titiek Puspa. Sedih banget. Nyesek banget denger kepergian Eyang," ungkap Wendy Cagur.
Wendy pun mengenang momen terakhirnya bersama almarhumah saat syuting program Lapor Pak! di salah satu stasiun televisi swasta.
Menurut Wendy Cagur, saat itu adalah kali terakhir Titiek Puspa terlihat sehat dan masih bisa beraktivitas seperti biasa.
"Syuting @laporpak_trans7 adalah saat terakhir Eyang masih sehat dan sadar sebelum akhirnya setelah syuting Eyang harus dilarikan ke rumah sakit karena tiba-tiba kondisinya memburuk," ujarnya.
Lelaki yang dikenal dengan gaya candanya yang khas itu menceritakan bahwa pada awal segmen syuting, kondisi Titiek Puspa masih sangat baik.
Titiek Puspa, lanjut Wendy juga masih bisa bercanda dan berinteraksi dengan para pemain Lapor Pak. Namun, Wendy mulai merasakan sesuatu yang janggal di segmen akhir acara.
"Nyes banget rasanya. Di segmen awal Eyang masih sehat dan bisa bercanda. Meski akhirnya gue sedikit merasa agak aneh melihat Eyang di segmen empat atau terakhir seperti orang bingung dan kehilangan arah," ungkapnya dengan nada penuh emosi.
Baca Juga: Datang Melayat, Giring Ganesha Mau Bahas Warisan Budaya Titiek Puspa?
Firasat itu makin kuat saat Wendy hendak mencium tangan Titiek Puspa, sebuah gestur hormat yang biasa ia lakukan kepada sosok sepuh dan berjasa di dunia hiburan. Namun, respons Titiek Puspa tak seperti biasanya.
"Sampai pas gue mau cium tangannya, Almarhumah Eyang seperti tidak bisa menggerakkan tangannya untuk menyambut tangan gue," kata Wendy Cagur.
![Wendy Cagur saat ditemui di kawasan Kapten P Tendean, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/19/75080-wendy-cagur.jpg)
Melihat hal tersebut, Wendy pun mengambil inisiatif. Ia menggenggam tangan kiri Titiek Puspa dan menciumnya dengan penuh rasa haru.
"Sampai akhirnya gue terpaksa mengambil tangan kirinya untuk gue cium. Sambil bilang, 'Makasih banyak Eyang'," ucapnya.
Siapa sangka, momen itu ternyata menjadi kali terakhir Wendy bisa berinteraksi langsung dengan sang legenda. Wendy mengaku tak menyangka pertemuan mereka saat itu menjadi perpisahan selamanya.
"Ternyata itu adalah momen terakhir Eyang. Makasih banyak Eyang. Banyak yang sayang sama Eyang dan sangat merasa kehilangan. Eyang orang baik. Baik banget," kata Wendy mengenang.
Ia pun mendoakan agar Titiek Puspa berpulang dalam keadaan husnul khotimah, serta berharap keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan.
"Insya Allah Eyang husnul khotimah. Insya Allah keluarga dan orang-orang terdekat Eyang diberikan kekuatan dan ketabahan," ujar dia.
Wendy menutup pesannya dengan memastikan bahwa karya-karya Titiek Puspa akan terus hidup dan dikenang sepanjang masa. Ia menyebut Titiek sebagai seniman lintas generasi yang telah memberi warna di dunia hiburan tanah air.
"Selamat jalan Eyang sayang. Karyamu akan selalu abadi. Selamanya. Love you Eyang Titiek Puspa," tutup Wendy dengan penuh cinta.
Kepergian Titiek Puspa menjadi duka bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun, kenangan dan dedikasi panjangnya di dunia seni akan terus menginspirasi generasi-generasi penerus.
Seperti diketahui, Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Sebelumnya, ia sempat dilarikan ke rumah sakit setelah pingsan saat syuting program Lapor Pak.
Insiden itu sempat membuat panik para kru dan pengisi acara. Pihak Trans TV menyebutkan bahwa kondisi Titiek Puspa saat itu cukup mengkhawatirkan.
Setelah pemeriksaan intensif, dokter mendiagnosis adanya pecah pembuluh darah di otak, sehingga operasi darurat pun dilakukan.
Meski sempat menunjukkan kondisi stabil pascaoperasi, namun karena usia yang sudah lanjut dan fisik yang mulai melemah, sang maestro akhirnya menghembuskan napas terakhir usai menjalani perawatan intensif.
![Titiek Puspa meninggal dunia dalam usia 87 tahun. [Dok. Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/11/48060-titiek-puspa.jpg)
Titiek Puspa bukan nama sembarangan dalam sejarah hiburan Tanah Air. Ia memulai karier sejak era Presiden Soekarno lewat ajang Bintang Radio di Semarang pada 1960.
Sejak saat itu, namanya melambung lewat lagu-lagu legendaris seperti Gang Kelinci, Apanya Dong, hingga Kupu-Kupu Malam.
Tak hanya itu, almarhumah juga dikenal sebagai sosok serba bisa. Ia menulis lagu, bermain peran dalam operet TVRI seperti Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, hingga Ronce-Ronce, dan menjadi mentor bagi banyak seniman muda.
Totalitas dan dedikasinya di dunia seni menjadikan Titiek Puspa sebagai salah satu ikon paling berpengaruh dalam perjalanan industri hiburan Indonesia. Kini, dunia hiburan berduka. Namun warisan karyanya akan terus hidup di hati para pecinta musik dan seni Tanah Air.