Masih lekat dalam ingatan Seto Mulyadi, bagaimana dirinya dikuatkan Titiek Puspa saat akan menjalani operasi katarak, dua pekan sebelum sang penyanyi senior mengalami pendarahan otak.
"Pada saat saya operasi katarak mata kiri, beliau juga lagi kontrol. Beliau sempat memeluk saya," kenang Seto Mulyadi.
Lewat cerita yang ia bagikan, Seto Mulyadi berharap cara Titiek Puspa menjalani hidup bisa dijadikan contoh bagi generasi muda yang sering berhadapan dengan masalah kesehatan mental.
"Beliau meninggalkan keteladanan yang luar biasa, yang tentunya bisa diikuti generasi muda. Selalu senyum, selalu bersyukur, selalu kreatif dan selalu penuh dengan upaya-upaya pemecahan masalah. Jadi, bukan sekedar membicarakan masalah," kata Seto Mulyadi.

Sebagai informasi, Titiek Puspa sempat pingsan di tengah kegiatan syuting di kantor Trans TV pada 26 Maret, sebelum dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan mengalami pendarahan otak.
Tim dokter langsung mengambil tindakan operasi di hari yang sama, setelah Titiek Puspa dipastikan mengalami pendarahan otak di kepala sebelah kiri.
Sampai tiga hari setelah operasi, tidak ditemukan masalah dari hasil pemeriksaan Titiek Puspa. Bahkan, operasi untuk mengobati pendarahan otaknya terbilang sukses besar.
"Hari pertama, kedua, ketiga, masalah operasi itu berjalan dengan baik dan termasuk sukses," papar putri Titiek Puspa, Petty Tunjungsari beberapa jam sebelum sang ibu berpulang.
Namun setelah masuk masa pemulihan, muncul masalah-masalah baru dari kondisi kesehatan Titiek Puspa, yang keluarga pun tidak bisa menjelaskan penyebabnya.
Baca Juga: Titiek Puspa Meninggal Dunia, Kris Dayanti Minta Maaf Gara-Gara Sering Telat Angkat Telepon
"Ya pada perjalanannya, karena usia 87 tahun, kemudian banyak hal-hal yang kami tidak mengerti kenapa itu terjadi," jelas Petty Tunjungsari.