Suara.com - Jenazah Titiek Puspa akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, hari ini, Jumat (11/4/2025) pukul 13.00 WIB.
Sementara itu, sambil menunggu, jenazah musisi legendaris tersebut masih berada di rumah duka kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Informasi pemakaman Titiek Puspa disampaikan langsung oleh sang putri, Petty Tunjungsari. Ia mengatakan, selepas salat Jumat, jenazah sang ibu akan dikebumikan di TPU Tanah Kusir.
"Insya Allah dimakamkan di Tanah Kusir setelah salat Jumat blok AA1 Blad 48," kata Petty Tunjungsari di rumah duka, Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (10/4/2025).
Petty Tunjungsari berterima kasih kepada masyarakat yang telah mendoakan ibunya. Bahkan menemani langkah seniman era 60-an tersebut dalam berkesenian di Indonesia.
"Terima kasih telah menyertai kehidupan profesi eyang Titiek Puspa selama 72 tahun," kata Petty Tunjungsari.
"Professionals on stage in this country. Beliau terimakasih kepada temen temen dan semua masyarakat Indonesia. Terimakasih telah mau menerima karya karya Titiek Puspa," imbuhnya.
Bahkan sebelum wafat, dedikasi Titiek Puspa terlihat dengan dirinya yang menyelesaikan tiga episode sitkom Lapor Pak di Trans 7.
Baca Juga: Kiky Saputri Kenang Tawa dan Momen Terakhir Bareng Titiek Puspa: Merinding!
Di mana setelahnya, Titiek Puspa pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Kondisi itulah yang kemudian membuat sang legendaris tutup usia pada Kamis (10/4/2025).
"Beliau tetap ingin menyenangkan masyarakat Indonesia dengan karya- karyanya. Eyang di rumah sakit dari tanggal 26 Maret, waktu itu dia menyelesaikan 3 episode acara di Trans 7," kata Petty Tunjungsari.
Hal yang kemudian menjadi pemicu adalah pecahnya pembuluh darah di kepala. Sehingga ia langsung jalani operasi.
"Setelah selesai dia pingsan dan itu ternyata pecah pembuluh darah otak di sebelah kiri. Setelah ditangani, sadar di hari ketiga dan keempat, tapi memburuk lagi karena badannya panas," kata anak sulung Titiek Puspa.
"Mohon maklum karena ibu saya 87 tahun. Jadi mungkin badannya ya sudah 87 tahun," ucapnya menambahkan.
Saat ajal menjemput, keluarga Titiek Puspa sudah ikhlas. Sebab jauh sebelum hari ini tiba, pelantun Apanya Dong tersebut sempat berucap kepada keluarga.
"Kepada saya dan adik saya. Ella, sudah sering mengatakan bahwa kalo bahasa Jawa Gusti Allah Monggo Kulo dipundut (kalau mau diambil, silakan saya diambil)," terang anak Titiek Puspa.
Kala itu, Titiek Puspa sudah merasa ikhlas semisal Tuhan memanggil. Ia pun tak mengapa jika memang kehadirannya di dunia sudah tak memberikan manfaat.

"Beliau orang yang harus dirinya bermanfaat bagi sesama lain. Jadi ketika dia merasa sudah tidak bisa lagi, dia emang menyerahkan diri kepada Sang Penentu," kata Petty Tunjungsari.
Karena itu, keluarga Titiek Puspa pun sudah siap dengan kemungkinan terburuk semisal sesuatu terjadi pada pelantun Sendiri ini.
"Kalo dibilang kami, anak-anaknya sudah dikondisikan. 3 Tahun, 2 tahun dan setahun sebelumnya, keponakan keponakannya sudah mengerti," ucap perempuan berusia 65 tahun ini.
Titiek Puspa merupakan sosok seniman legendaris Indonesia. Penyanyi bernama asli Sudarwati tersebut lahir di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan pada 1937.
Keinginan Titiek Puspa menjadi penyanyi di usia 14 tahun, sempat ditentang orangtua. Namun perempuan yang namanya berganti dengan Sumarti, memiliki ide.
Sumarti mengikuti lomba tanpa sepengetahuan orang tuanya. Agar tidak ketahuan, seorang teman menyarankan untuk menggunakan nama samaran "Titiek Puspo". Nama ini diambil dari Titiek yang merupakan nama panggilannya sehari-hari dan 'Puspo' nama bapaknya, Tugeno Puspowidjojo.
Sumarti setuju dan menerjemahkan Puspo menjadi Puspa. Sejak itulah ia dikenal sebagai Titiek Puspa. Nama ini pula yang diambil untuk nama orkes pengiringnya 'PUSPA SARI' yang dipimpinnya sendiri dan mengiringinya menyanyi di awal kariernya.
Keputusan Titiek Puspa menjadi penyanyi nyatanya bukan hal yang salah. Ia mengikuti kontes menyanyi, Bintang Radio dan kemudian tampil di beberapa operet.