Titiek Puspa, Irian Barat, dan Suatu Hari

Jum'at, 11 April 2025 | 08:24 WIB
Titiek Puspa, Irian Barat, dan Suatu Hari
Titiek Puspa. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kedatangan Titiek Puspa ke Irian Barat terjadi ketika wilayah tersebut diperebutkan oleh Indonesia dan Belanda.

Ketegangan jelas terjadi di sana, begitu pula usai rombongan Titiek Pusta dikirim secara khusus.

Titiek Puspa mendapatkan undangan untuk bernyanyi dan bertemu langsung dengan masyarakat Irian Barat kala itu bersama Bing Slamet hingga Sam Saimun.

"Jadi dulu itu masih ada Bing Slamet, Sam Saimun, satu lagi penyanyi perempuan (saya lupa namanya). Kalau gak salah, ada 4 sampai 5 penyanyi, musiknya dari RRI (Radio Republik Indonesia)," tutur Titiek Puspa ketika menjadi bintang tamu dalam kanal YouTube Alvin in Love.

Peristiwa tersebut terjadi pada 1963, sebelum Irian Barat kembali ke Indonesia per 1 Mei 1963.

Sebab belum menjadi bagian dari Indonesia, Titiek Puspa dan kawan-kawan (yang adalah orang Indonesia) harus menghadapi sensitivitas lokal yang tinggi.

Titiek Puspa meninggal dunia. [Dok. Istimewa]
Titiek Puspa meninggal dunia. [Dok. Istimewa]

Ada anggapan bahwa orang Indonesia memiliki kebiasaan 'makan orang' di benak masyarakat Irian Barat.

Anggapan tersebut berujung pada ancaman pembunuhan yang diterima oleh Titiek Puspa.

"Menakutkan (Irian Barat). Begitu aku datang, aku udah diserang karena Belanda bilang, 'jangan mau jadi orang Indonesia, orang Indonesia makan orang'. Jadi aku mau dibunuh," cerita Titiek Puspa.

Baca Juga: Seto Mulyadi Kawal Jenazah Titiek Puspa Masuk Ambulans: Nggak Bisa Antar ke Makam

Pada kesempatan lain, Titiek Puspa bercerita bahwa upaya ancaman pembunuhan tersebut terjadi ketika dirinya manggung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI