Suara.com - Indonesia kehilangan salah satu tokoh legendarisnya, Titiek Puspa, yang wafat pada usia 87 tahun pada Kamis (10/4/2025).
Selain dikenal sebagai penyanyi dan pencipta lagu ternama, Titiek Puspa juga mencatatkan namanya dalam dunia perfilman nasional.
Selama kariernya, dia membintangi sejumlah film yang menyentuh berbagai aspek sosial dan budaya masyarakat Indonesia pada zamannya.
Berikut enam film populer yang memperlihatkan kiprah Titiek Puspa di layar lebar.
1. Di Balik Tjahaja Gemerlapan (1966)

"Di Balik Tjahaja Gemerlapan" menjadi salah satu karya awal Titiek Puspa di dunia perfilman.
Disutradarai oleh Misbach Yusa Biran, film ini menyoroti kehidupan para seniman di balik panggung pertunjukan.
Titiek Puspa tampil bersama artis-artis besar seperti Soekarno M. Noer dan Rachmat Kartolo.
Film ini menampilkan dinamika perjalanan sebuah rombongan seni ke Bandung, dengan segala konflik dan intrik di dalamnya.
Baca Juga: Potret Kenangan Titiek Puspa Bersama Lensois, Grup Musik Gagasan Soekarno
Suguhkan kisah yang menyentuh, film ini berhasil mendapat penghargaan pada Pekan Apresiasi Film Nasional 1967.
2. Bawang Putih (1974)

Dalam film drama musikal yang diangkat dari cerita rakyat ini, Titiek Puspa memerankan karakter antagonis, Mak Bakung, ibu tiri yang kejam dan penuh prasangka.
Dia beradu akting dengan Tanty Josepha yang berperan sebagai Melati, si gadis baik hati yang mendapat perlakuan semena-mena.
Cerita "Bawang Putih" berakhir bahagia saat sang pangeran jatuh cinta pada Melati.
Penampilan Titiek dalam film ini mencerminkan kemampuannya memerankan tokoh yang berbeda dari persona publiknya sebagai penyanyi ramah dan bersahaja.
3. Tiga Cewek Badung (1975)

Kembali membintangi film komedi, Titiek Puspa tampil sebagai salah satu dari tiga tokoh utama dalam "Tiga Cewek Badung" bersama Enny Haryono dan Deasy Arisandi.
Film ini mengisahkan petualangan tiga wanita muda yang mencoba berbagai pekerjaan mulai dari montir bengkel hingga pelayan restoran.
Karakter mereka yang ceroboh dan jenaka justru membawa kesuksesan tak terduga.
"Tiga Cewek Badung" memperlihatkan bakat komedi Titiek Puspa yang natural, sekaligus menjadi hiburan segar pada masa itu.
4. Inem Pelayan Sexy (1976)

Salah satu film paling ikonik di era 70-an ini mencatat kesuksesan besar dengan menjadi film terlaris di Jakarta pada 1977.
Disutradarai oleh Nya' Abbas Akup, "Inem Pelayan Sexy" menyindir kehidupan masyarakat kelas menengah atas yang tergantung pada para pelayan rumah tangga.
Titiek Puspa berperan sebagai bagian dari kisah lucu yang terjadi saat seorang direktur jatuh cinta pada pelayan rumah tangga.
"Inem Pelayan Sexy" sarat kritik sosial tetapi dikemas dalam gaya komedi khas Indonesia.
5. Karminem (1977)

Titiek Puspa memerankan Karminem, seorang janda yang pulang kampung dan mencoba mengubah pandangan masyarakat desa terhadap seni musik.
Awalnya dicurigai dan ditolak, Karminem akhirnya mendapat apresiasi setelah berhasil melatih anak-anak desa tampil di pentas seni.
"Karminem" memadukan drama, komedi, dan kritik sosial dengan plot cerita yang menarik.
Karakter Karminem yang kuat, mandiri, dan berdedikasi mencerminkan citra yang kerap lekat pada sosok Titiek Puspa di kehidupan nyata.
6. Apanya Dong (1983)

Film terakhir dalam daftar ini mengangkat tema kehidupan sosial masyarakat urban dan hubungan antarpribadi yang kompleks.
Titiek Puspa berperan sebagai Pei-Pei, seorang wanita yang menjalin hubungan dengan Ho Liang, duda keturunan Tionghoa.
Cerita berkembang ke berbagai subplot yang penuh warna dan kelucuan, termasuk kisah cinta seorang pria tua dengan wanita yang gemar menjemur pakaian tanpa kutang.
"Apanya Dong" menjadi gambaran kehidupan masyarakat dengan latar budaya yang beragam, dibumbui dengan komedi yang menghibur.
Keenam film ini membuktikan bahwa Titiek Puspa adalah sosok serba bisa yang tidak hanya bersinar di dunia musik, tetapi juga di layar lebar.
Aktingnya mampu membawakan berbagai karakter, mulai dari tokoh antagonis, komedi, hingga drama penuh pesan moral.
Kepergiannya meninggalkan jejak yang tak tergantikan dalam sejarah seni dan hiburan Indonesia.
Namun karya-karya Titiek Puspa akan terus hidup dan dikenang lintas generasi.
Kontributor : Chusnul Chotimah