Gonta-ganti sampai 3 Kali, Ini Asal-usul Nama Titiek Puspa

Ferry Noviandi Suara.Com
Kamis, 10 April 2025 | 21:09 WIB
Gonta-ganti sampai 3 Kali, Ini Asal-usul Nama Titiek Puspa
Titiek Puspa. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar duka datang dari dunia seni dan hiburan Indonesia. Titiek Puspa meninggal dunia padahari ini,  Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB.

Seniman legendaris yang telah malang melintang di industri hiburan Tanah Air selama lebih dari setengah abad ini berpulang di usia 87 tahun.

Titiek menghembuskan napas terakhir setelah sebelumnya mengalami kondisi kritis akibat pecah pembuluh darah.

Menurut keterangan dari sang manajer, Mia, Titiek Puspa sempat pingsan saat menjalani syuting program Lapor Pak! pada 26 Maret 2025.

Setelah itu, Titiek Puspa langsung dilarikan ke rumah sakit dan dirawat secara intensif hingga akhirnya tutup usia.

Semasa hidupnya, Titiek Puspa dikenal sebagai sosok multitalenta.

Dia tak hanya dikenal sebagai penyanyi bersuara khas, tetapi juga pencipta lagu andal, aktris, dan budayawan yang turut mewarnai sejarah kesenian Indonesia.

Tak sedikit lagu-lagu ciptaannya yang menjadi abadi di hati masyarakat, seperti "Kupu-Kupu Malam," "Marilah Kemari," "Bing," dan "Apanya Dong."

Baca Juga: Jenazah Titiek Puspa Tiba di Rumah Duka, Penjagaan Diperketat

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa nama Titiek Puspa bukanlah nama asli yang diberikan sejak lahir.

Asal-usul Nama dan Masa Kecil yang Berat

Titiek Puspa lahir pada 1 November 1937 dari pasangan Tugeno Puspowidjojo dan Siti Mariam.

Nama yang pertama kali diberikan orangtuanya adalah Sudarwati. Namun, sejak kecil dia sering sakit-sakitan, bahkan keluar-masuk rumah sakit.

"Aku tuh keluar masuk rumah sakit dari bayi. Jadi Sudarwati, sakit ya, sudah sembuh, dibawa pulang," kata Titiek dalam sebuah wawancara.

"Sakit lagi, masuk rumah sakit lagi, jadi Kadarwati. Sakit, masuk rumah sakit lagi, bawa pulang lagi, terus masih sakit lagi, balik lagi ke rumah sakit. Jadi Sumarti," ujarnya menyambung.

Pergantian nama tersebut dipercaya oleh orangtuanya bisa membawa keberuntungan dan kesehatan. Akhirnya, nama Sumarti pun digunakan hingga masa remaja.

Keluarga dan petugas membawa turun Jenazah Penyanyi Titiek Puspa untuk disemayamkan saat tiba di rumah duka di Pancoran, Jakarta, Kamis (10/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Keluarga dan petugas membawa turun Jenazah Penyanyi Titiek Puspa untuk disemayamkan saat tiba di rumah duka di Pancoran, Jakarta, Kamis (10/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Di masa kecilnya, Titiek Puspa sebenarnya bercita-cita menjadi guru taman kanak-kanak. Namun, jalan hidup berkata lain.

Setelah beberapa kali memenangkan lomba menyanyi, dia mulai serius menekuni dunia tarik suara di usia 14 tahun. Sayangnya, niat tersebut ditentang keras oleh ayahnya.

"Karena saya enggak boleh nyanyi, saya bikin nama sendiri. Bapak saya bilang, 'Jangan jadi tukang nyanyi, memalukan keluarga,'" katanya mengenang.

Lahirnya Nama Titiek Puspa

Ketika hendak mengikuti kompetisi Bintang Radio, yang saat itu sangat bergengsi, Sumarti memutuskan menggunakan nama samaran agar tak diketahui keluarga.

Seorang temannya menyarankan nama "Titiek Puspo," gabungan dari panggilannya sehari-hari "Titiek" dan "Puspo," yang diambil dari nama ayahnya.

Belakangan, Titiek mengganti "Puspo" menjadi "Puspa," yang dianggap lebih manis dan puitis.

Namun rencana itu terbongkar karena panitia lomba meminta surat izin orangtua.

Dia pun meminta bantuan kakaknya, yang akhirnya meyakinkan sang ayah agar mengizinkannya bernyanyi.

"Saya panggil kakak saya yang sudah di Gama, tolong dong bilangin bapak, aku mau nyanyi. Bapak bilang 'enggak bisa.' Kakak bilang 'saya yang tanggung jawab,'" ujarnya.

Potret Titiek Puspa saat muda (Instagram/titiekpuspa_official)
Potret Titiek Puspa saat muda (Instagram/titiekpuspa_official)

Sejak saat itu, nama Titiek Puspa tak hanya menjadi identitas panggung, tetapi juga nama legal yang tertera di akta kelahirannya.

Nama ini pula yang digunakannya untuk menamai orkes pengiringnya, Puspa Sari, yang menjadi awal mula karier profesionalnya.

Perjalanan hidup Titiek Puspa mencerminkan perjuangan seorang perempuan yang gigih mengejar mimpinya di tengah keterbatasan dan tekanan sosial.

Dari nama yang terus berganti, hingga perjuangan melawan larangan keluarga, dia akhirnya menjelma menjadi ikon seni Indonesia.

Kini, meskipun raga telah tiada, karya dan semangatnya akan terus hidup dalam sejarah budaya bangsa.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI