Penyanyi-penyanyi berbakat seperti Bing Slamet, Nien Lesmana, Munif Bahasuan, dan tentunya Titiek Puspa juga tergabung dalam grup musik tersebut.
Keberadaan mereka bukan hanya untuk tampil di dalam negeri, tetapi juga mewakili Indonesia di berbagai forum internasional.
Stanley Tulung menyoroti bagaimana grup ini dibawa langsung oleh Soekarno dalam sejumlah lawatan kenegaraan ke Eropa, termasuk tampil di Prancis dan Belanda.
Salah satu momen penting yang disinggung adalah rencana penampilan Lensois dalam peringatan satu dekade Konferensi Asia Afrika di Aljazair.
Sayangnya, momentum tersebut batal karena terjadinya kudeta militer terhadap Presiden Aljazair kala itu.
Dalam catatan Stanley, Titiek Puspa bukan hanya sekadar pelengkap di grup tersebut, tetapi memiliki peran signifikan dalam menyampaikan esensi musik nasional ke hadapan dunia.

Selain keterlibatannya di Lensois, Titiek juga dikenal aktif di berbagai panggung musik elite saat itu.
Dia tampil reguler bersama Nick Mamahit Group di Hotel Des Indes dan sering berkolaborasi dengan Pantja Nada.
Suaranya yang khas membuatnya digemari di kalangan pecinta jazz dan pop Indonesia pada era tersebut.
Baca Juga: Meninggal Dunia, Berikut Lagu-lagu Titiek Puspa yang Melegenda Hingga Sekarang
Lensois: Misi Soekarno Menentang Budaya Musik Asing