Pernikahan terakhirnya adalah dengan Mus Mualim, seorang pencipta lagu ternama, yang ia nikahi pada 1970. Mus adalah cinta sejati Titiek hingga ajal memisahkan mereka.
Mus Mualim meninggal dunia pada 1 Januari 1990 akibat komplikasi penyakit ginjal. Menjelang wafatnya, Titiek bahkan sempat memeluk sang suami semalaman saat kondisi kesehatannya menurun drastis.
Di sinilah banyak publik menaruh simpati atas ketegaran Titiek Puspa menjalani kehidupan rumah tangga.
Musisi Legendaris Indonesia
Selama enam dekade berkarya, Titiek Puspa bukan hanya dikenal sebagai penyanyi, tapi juga sebagai aktris dan penulis lagu.
Titiek Puspa memulai kariernya dari ajang Bintang Radio di Semarang, hingga tampil dalam berbagai operet dan film, seperti Minah Gadis Dusun (1996), Apanya Dong (1983), hingga Musik Untuk Cinta (2017).
Deretan lagu populer seperti Di Sudut Peta, Apanya Dong, dan Jatuh Cinta menjadi karya-karya yang masih dikenang hingga kini. Pada era 1960-an, ia bahkan menjadi penyanyi tetap Orkes Studio Jakarta—sebuah posisi prestisius pada masa itu.
Kiprah Titiek Puspa meninggal dunia tidak menghentikan warisan budaya yang telah ia torehkan. Wajahnya sempat terpampang di billboard Times Square, New York, sebagai bentuk apresiasi internasional terhadap kontribusinya di dunia musik.
Dengan perjalanan hidup yang penuh warna, banyak yang menelusuri kembali siapa sebenarnya suami Titiek Puspa, dari awal pernikahannya hingga akhirnya kehilangan pasangan terakhirnya dalam pelukan.
Kisah hidupnya menjadi inspirasi lintas generasi—sosok seniman besar yang bukan hanya dikenal karena suara, tapi juga keteguhan dan dedikasinya terhadap keluarga dan karya.