Suara.com - Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Indonesia. Penyanyi dan musisi legendaris, Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB.
Kepergian sosok yang dikenal lewat kontribusinya di bidang musik dan seni pertunjukan ini dikonfirmasi langsung oleh manajernya, Mia.
Sebelumnya, almarhumah sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, akibat pendarahan otak di bagian kiri.
Menurut keterangan putri sulungnya, Petty Tunjungsari, insiden yang memicu kondisi kritis itu terjadi saat Titiek tengah menjalani proses syuting acara televisi.
Sebagian besar segmen telah rampung diselesaikan sebelum musibah terjadi.
Dengan sigap, pihak produksi membawa beliau ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Namun, takdir berkata lain.
Mengenang sang legenda musik, simak perjalanan karier Titiek Puspa berikut ini.
Masa Kecil dan Awal Karier

Titiek Puspa dilahirkan dengan nama Sudarwati pada 1 November 1937 di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan.
Tumbuh dalam keluarga berdarah Jawa, masa kecilnya dipenuhi mimpi sederhana, salah satunya menjadi guru taman kanak-kanak.
Baca Juga: Inul Daratista Sebut Titek Puspa Wonder Woman
Nasib membawa Titiek ke jalur berbeda setelah dia meraih kemenangan dalam berbagai kompetisi menyanyi sejak usia remaja.
Perjalanan menuju dunia hiburan tidaklah mulus. Orangtuanya sempat menentang keras keinginannya.
Namun, dengan tekad yang kuat, Titiek Puspa mengikuti lomba menyanyi secara diam-diam.
Demi menyamarkan identitas, dia menggunakan nama panggung "Titiek Puspo," gabungan dari nama panggilan akrabnya dan nama ayahnya, yang kemudian diubah menjadi "Puspa."
Nama inilah yang kelak melekat hingga akhir hayatnya, bahkan menjadi identitas orkes pengiringnya, Puspa Sari.
Meniti Tangga Kesuksesan

Karier menyanyi Titiek Puspa dimulai di Semarang lewat ajang Bintang Radio.
Popularitasnya meroket setelah menjadi penyanyi tetap di Orkes Studio Jakarta pada pertengahan 1960-an.
Dia banyak dibimbing oleh musisi seperti Iskandar dan suaminya sendiri, Zainal Ardi, seorang penyiar senior RRI.
Di awal karier Titiek Puspa, lagu-lagu dalam albumnya banyak diciptakan oleh orang lain.
Namun, dia menunjukkan kemampuannya sebagai pencipta lagu yang mumpuni lewat album-album seperti "Si Hitam" dan "Doa Ibu."
Lagu-lagu seperti "Pantang Mundur," "Si Hitam," dan "Minah Gadis Dusun" menjadi saksi kejayaan Titiek di masa itu.
Kemampuannya merangkai lirik yang menyentuh dan melodi yang kuat menjadikannya tidak hanya sebagai penyanyi, tetapi juga komposer berbakat.
Peran di Dunia Seni dan Televisi

Tak hanya di bidang tarik suara, Titiek Puspa juga dikenal sebagai seniman multitalenta.
Dia terlibat dalam operet legendaris bersama grup Papiko yang ditayangkan di TVRI, seperti "Bawang Merah Bawang Putih" dan "Kartini Manusiawi."
Selain itu, dia juga tampil dalam sejumlah film seperti "Karminem," "Inem Pelayan Sexy," serta "Apanya Dong."
Selama 1990-an hingga 2000-an, Titiek Puspa semakin memperluas peran sosialnya, khususnya dalam dunia anak-anak.
Dia menciptakan lagu-lagu anak seperti "Menabung" dan "Aku Suka Musik", yang populer bersama penyanyi cilik Saskia dan Geofanny.
Melalui grup vokal Duta Cinta yang dibentuknya pada 2014, Titiek berupaya menghidupkan kembali semangat lagu anak di tengah dominasi musik dewasa di televisi.
Titiek Puspa terus aktif di dunia seni musik dan peran. Sejak 2017 hingga 2019, dia masih tampil di episode drama musikal "Pesta Sahabat."
Ketabahan Menghadapi Penyakit

Pada 2009, Titiek Puspa didiagnosis menderita kanker serviks. Namun, semangat juangnya untuk sembuh luar biasa.
Selama menjalani kemoterapi di Singapura, dia tetap produktif menulis lagu, bahkan tercatat menelurkan 61 lagu selama masa perawatan.
Titiek kemudian dinyatakan bebas dari kanker dan menjadi simbol keteguhan dan harapan bagi banyak orang.
Dua tahun sebelumnya, Titiek Puspa sempat menggelar konser peringatan ulang tahunnya ke-70 sebagai ucapan terima kasih atas dukungannya selama ini.
Konser tersebut dimeriahkan oleh banyak musisi ternama seperti Ari Lasso, 3 Diva, Melly Goeslaw, dan lainnya.
Digelar pada November 2007, konser ini juga dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pejabat negara lainnya.
Warisan Abadi Sang Legenda

Selama lebih dari enam dekade berkarya, Titiek Puspa telah menghasilkan ratusan lagu dan puluhan album.
Beberapa lagunya bahkan telah dicover oleh musisi lintas generasi, seperti Ariel Noah, Iwan Fals, Chrisye, dan Rossa.
Lagu-lagunya yang menyentuh dan abadi menjadikannya sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah musik Indonesia.
Majalah Rolling Stone Indonesia pada 2008 bahkan menobatkannya sebagai salah satu dari "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa."
Pengakuan yang layak bagi perjalanan panjang dan konsistensinya dalam berkarya.
Selamat jalan, Titiek Puspa. Karya-karyamu akan selalu menjadi pelita bagi generasi mendatang.
Kontributor : Chusnul Chotimah