Perjalanan menuju dunia hiburan tidaklah mulus. Orangtuanya sempat menentang keras keinginannya.
Namun, dengan tekad yang kuat, Titiek Puspa mengikuti lomba menyanyi secara diam-diam.
Demi menyamarkan identitas, dia menggunakan nama panggung "Titiek Puspo," gabungan dari nama panggilan akrabnya dan nama ayahnya, yang kemudian diubah menjadi "Puspa."
Nama inilah yang kelak melekat hingga akhir hayatnya, bahkan menjadi identitas orkes pengiringnya, Puspa Sari.
Meniti Tangga Kesuksesan

Karier menyanyi Titiek Puspa dimulai di Semarang lewat ajang Bintang Radio.
Popularitasnya meroket setelah menjadi penyanyi tetap di Orkes Studio Jakarta pada pertengahan 1960-an.
Dia banyak dibimbing oleh musisi seperti Iskandar dan suaminya sendiri, Zainal Ardi, seorang penyiar senior RRI.
Di awal karier Titiek Puspa, lagu-lagu dalam albumnya banyak diciptakan oleh orang lain.
Namun, dia menunjukkan kemampuannya sebagai pencipta lagu yang mumpuni lewat album-album seperti "Si Hitam" dan "Doa Ibu."
Baca Juga: Inul Daratista Sebut Titek Puspa Wonder Woman
Lagu-lagu seperti "Pantang Mundur," "Si Hitam," dan "Minah Gadis Dusun" menjadi saksi kejayaan Titiek di masa itu.