Suara.com - Kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan seorang profesor ternama dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menghebohkan jagat maya.
Prof. Dr. apt. Edy Meiyanto, M.Si. resmi diberhentikan dari jabatannya setelah terbukti melecehkan belasan mahasiswanya secara seksual.
Perbuatannya yang tercela sontak menuai beragam reaksi dari netizen, kebanyakan sumpah serapah dan makian.
Sebagai seorang akademisi dan guru besar, tak sepantasnya Edy Meiyanto melakukan perbuatan serendah itu.
Sejumlah netizen menyoroti kemiripan sikap dan wajah sang profesor dengan karakter fiksi kontroversial, Walid dari serial Malaysia "Bidaah."
Netizen menyebut Prof. Edy Meiyanto sebagai Walid versi nyata, merujuk pada tokoh pemimpin sekte dalam serial yang kini tengah viral di platform Viu.
Karakter Walid dikenal sebagai figur karismatik namun manipulatif, yang memanfaatkan statusnya untuk melakukan pelecehan berkedok agama.
Kemiripan cara dan wajah menjadi alasan utama mengapa banyak warganet teringat pada sosok tersebut saat mendengar berita pemecatan sang profesor.
Baca Juga: Drama Bidaah Viral, Ingat Lagi Kontroversi Sekte Terlarang di Malaysia
"Walid KW super ini. Mana wajahnya mirip lagi, kok kebetulan banget," komentar netizen.
"Kok kayak Walid ya wajahnya. Walid made in Indonesia," pengguna lain menambahkan.
"Mentang-mentang Walid lagi viral, Indonesia malah bikin Walid versi nyata," sahut yang lain.
Komentar bernada satir mencerminkan rasa muak dan geram publik terhadap penyalahgunaan kekuasaan oleh tokoh-tokoh publik, terutama di dunia akademik.
"Ada Walid di mana-mana, cuma beda kostum dan institusi. Hati-hati para perempuan, jangan mudah percaya dengan yang berkedok bimbingan," timpal netizen.
Tokoh Walid sendiri berasal dari serial Malaysia berjudul "Bidaah" atau "Broken Heaven," yang mengisahkan pemimpin sekte sesat bernama Walid Muhammad.
Dalam alur ceritanya, Walid memanfaatkan pengaruh spiritual untuk merayu para perempuan di jemaahnya.

Mereka kemudian dieksploitasi melalui apa yang disebut pernikahan batin oleh sang pemimpin sekte sesat.
Dengan dalih bisa membawa mereka lebih dekat kepada Tuhan, Walid berhasil memperdaya banyak perempuan demi memuaskan nafsu pribadinya.
Karakter yang diperankan oleh aktor Faizal Hussein ini dinilai menggambarkan penyalahgunaan kekuasaan berbasis spiritual atau intelektual.
Bagi banyak netizen Indonesia, kesamaan antara sosok Walid dan Prof. Edy terlalu mencolok untuk diabaikan.
Sementara Walid melakukan aksinya dengan tameng agama, Edy Meiyanto menggunakan pendidikan sebagai kedok.
Tak heran jika netizen langsung teringat pada sosok Walid begitu mengetahui tentang kasus asusila yang terjadi di lingkup perguruan tinggi ini.
Dalam konteks kasus di UGM, Prof. Edy diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah mahasiswa bimbingannya sejak 2023 hingga pertengahan 2024.
Investigasi yang dilakukan Satgas PPKS UGM mengungkap bahwa modus yang digunakan adalah pendekatan lewat kegiatan akademik.
Pendekatan yang dimaksud melalui bimbingan skripsi, tesis, hingga disertasi, yang sering dilakukan di luar kampus.
Selain itu, posisinya sebagai Ketua Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) juga turut dimanfaatkan untuk mendekati para korban.
Kasus ini menjadi momentum bagi institusi pendidikan, terutama kampus-kampus besar seperti UGM untuk berbenah.
Publik berharap mereka bisa memperbaiki sistem pengawasan internal dan menciptakan ruang yang lebih aman bagi mahasiswa.
Tak cukup dengan sanksi administratif, masyarakat juga menuntut adanya proses hukum yang transparan dan adil.
Sebagaimana Walid dalam serial "Bidaah," diharapkan adalahnya tindakan nyata akan terus dilakukan untuk menyingkap semua Walid di kehidupan sehari-hari.
Walid-walid ini menyamar sebagai pendidik, pemimpin, atau pembimbing, tapi sejatinya adalah predator berkedok kekuasaan.
Kontributor : Chusnul Chotimah