Suara.com - Seiring santernya kabar tersandung kasus korupsi, latar belakang pendidikan hingga prestasi Fitrianti Agustinda juga tak kalah menarik dibicarakan.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, Fitrianti Agustinda memulai pendidikannya di SD Negeri 100 Palembang pada 1982.
Untuk pendidikan tingkat menengah, Fitrianti Agustinda bersekolah di SMP Negeri 13 Palembang pada 1988 dan di SMA Negeri 2 Palembang pada 1991.
Dikutip dari laman PDDikti pada Rabu (9/4/2025), Fitrianti Agustinda melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Palembang pada 1994.
Di kampus tersebut, Fitrianti Agustinda mengambil program studi Ilmu Hukum. Dia dinyatakan lulus dan menyandang gelar Sarjana Hukum pada 1999.

Selain pendidikan, Fitrianti Agustinda juga diriwayatkan mempunyai segudang prestasi. Dia banyak memperoleh penghargaan ketika aktif berkarier di politik.
Pada 2018, Fitrianti Agustinda menerima lencana tanda kehormatan Mahawira Parama dari Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah, Bappenas, Dadang Solihin.
Selang dua tahun kemudian, Fitrianti Agustinda mendapat penghargaan Bhumandala Award 2020 atas kebijakan yang sesuai amanat Perpres Nomor 9 tahun 2016 tentang Percepatan Kebijakan Satu Peta (PKSP).
"Yang pastinya apa yang telah kita raih selama ini, semua itu tidak luput dari kerjasama semua pihak serta dukungan dari masyarakat kota Palembang," ujar Fitrianti Agustinda.
Baca Juga: Izinkan Mobil Dinas untuk Mudik, Wali Kota Depok Bisa Diperiksa dalam Kasus Korupsi
Kemudian pada 2022, Fitrianti Agustinda menerima penghargaan Moeslim Choice Awards 2022 kategori Vice Mayor of Good Performance.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, penghargaan itu diberikan langsung oleh CEO Moeslimchoice Media Network, H Usman Rizal, di Park Hyatt Jakarta pada Jumat (9/12/2022).
"Alhamdulillah penghargaan yang kita terima ini mudah-mudahan bukan hanya seremonial, tetapi menjadi pemacu kita untuk lebih maju lagi," ujapnya.
Fitrianti Agustinda juga aktif di organisasi Pramuka. Dia tercatat sudah lima kali mengantongi penghargaan dari Pramuka Indonesia.
Pada 2024, Fitrianti Agustinda mendapat penghargaan Lencana Satyalancana Karya Bhakti. Dia mengantongi penghargaan Lencana Melati pada 2023 dan Lencana Darma Bakti pada 2022.
Beberapa penghargaan dari Pramuka yang diperoleh Fitrianti Agustina di antaranya adalah Lencana Pancawarsa I dan Pancawarsa II.

Untuk karier politik, Fitrianti Agustinda menjabat posisi Anggota DPRD Kota Palembang (2014 - 2016) dan Wakil Wali Kota Palembang (2016 - 2023).
Di luar jabatan politik, Fitrianti Agustinda juga aktif di berbagai lembaga sosial. Dia pernah dipercaya memimpin Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang selama dua periode, sejak 2014 hingga kini.
Fitrianti Agustinda juga pernah menjabat posisi Ketua Harian Pengajian Raudhatunnisa Kota Palembang, Ketua Dewan Pendidikan Kota Palembang, dan Ketua Kwarcab Pramuka Kota Palembang.
Beberapa jabatan lain Fitrianti Agustinda adalah Ketua Yayasan Jantung Sehat Kota Palembang, Ketua Pengurus Daerah Kempo Sumatera Selatan, dan Ketua Umum PDBI Kota Palembang.
Untuk informasi tambahan, Fitrianti Agustinda tersandung isu korupsi dengan suaminya, Dedi Sipriyanto, yang berstatus sebagai anggota DPRD Kota Palembang.
Fitrianti ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penyalahgunaan dana hibah dan biaya pengelolaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang periode 2020–2023.
Fitrianti, yang sebelumnya dikenal aktif dalam kegiatan sosial, termasuk di PMI, diduga menyalahgunakan dana yang seharusnya digunakan untuk kegiatan kemanusiaan.
Modus operandi yang diungkap oleh Kejaksaan Negeri Palembang menunjukkan adanya pengelolaan dana yang tidak sesuai ketentuan, dengan potensi kerugian negara yang masih dalam tahap penghitungan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik mengantongi dua alat bukti yang sah sesuai Pasal 184 KUHAP. Fitrianti dan suaminya kini ditahan di tempat terpisah, dengan Fitrianti di Lapas Perempuan Kelas II A Palembang dan Dedi di Rutan Kelas I A Palembang.
Kasus ini mengejutkan masyarakat, mengingat Fitrianti sebelumnya dikenal sebagai figur publik yang ramah dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Namun, tuduhan ini telah mengubah pandangan publik terhadapnya.