Suara.com - Nama Walid belakangan ramai diperbincangkan di media sosial, baik TikTok maupun X.
Menariknya, Walid bukan seorang selebriti atau tokoh politik, melainkan karakter di serial Malaysia berjudul "Bidaah."
Tokoh fiktif ini mencuri perhatian publik berkat penggambarannya yang intens, manipulatif, dan kontroversial.
Walid, diperankan oleh aktor senior Faizal Hussein, menjadi figur sentral dalam serial sebanyak 16 episode yang tayang perdana pada 6 Maret 2025 ini.
Meski hanya karakter rekaan, dampaknya di dunia nyata begitu besar. Hampir semua pengguna media sosial tahu tentang Walid.
Meme di media sosial pun berhamburan. Publik juga berdiskusi tentang aspek-aspek kontroversial yang ada dalam diri Walid.
Lantas, kenapa sosok Walid dalam serial "Bidaah" begitu kontroversial?
Karismatik, Manipulatif, dan Menyesatkan

Dalam "Bidaah", Walid Muhammad adalah pemimpin sekte keagamaan Jihad Ummah.
Baca Juga: Profil Faizal Hussein, Pemeran Walid yang Viral di Drama Malaysia Bidaah
Sekilas, dia tampak seperti seorang tokoh spiritual yang dihormati, berwibawa, dan penuh hikmah.
Namun di balik sosok suci itu, tersembunyi agenda gelap yang membahayakan para pengikutnya, terutama kaum perempuan.
Walid memanfaatkan citranya sebagai "Imam Mahdi" untuk menarik simpati dan membangun kepercayaan.
Dia menggunakan retorika religius untuk mengendalikan komunitas, menjalankan ritual menyimpang, dan memanipulasi pengikut agar tunduk tanpa berpikir kritis.
Beberapa kutipan dari Walid yang viral seperti, "Pejamkan mata, bayangkan muka Walid," dan, "Walid nak Dewi boleh?" menunjukkan betapa absurd sekaligus mengerikannya karakter ini.
Dialog tersebut disampaikan dalam konteks manipulasi terhadap murid perempuannya, mempertegas bagaimana dia menyalahgunakan kekuasaan atas nama agama.
Simbol Penyalahgunaan Agama

Tokoh Walid mencerminkan realitas pahit di dunia nyata, ketika agama dijadikan alat untuk menguasai, bukan membimbing.
Jihad Ummah dalam serial ini berfungsi sebagai ilustrasi bagaimana sekte dapat berkembang ketika dipimpin oleh figur yang tampak religius namun sesat secara moral.
Eksploitasi terhadap perempuan dalam agama Islam sering dilakukan dengan dalih "pernikahan batin" atau "ritual suci," padahal sejatinya adalah bentuk pelecehan terselubung.
Walid memelintir doktrin agama agar sesuai dengan keinginannya. Para pengikutnya yang tengah mencari pegangan hidup pun terperangkap dalam jaring kebohongan.
Kontroversi tokoh Walid bukan hanya karena perbuatannya, tapi juga karena bagaimana dia tampil begitu meyakinkan.
Ini memperlihatkan betapa berbahayanya Walid sebagai figur otoriter yang membungkus niat jahat dengan kebaikan.
Aktor di Balik Sosok Walid

Performa Faizal Hussein dalam memerankan Walid mendapat pujian sekaligus cibiran.
Pujian karena kemampuannya membawakan karakter yang begitu kompleks dan menyeramkan, hingga bisa membuat penonton merasa tidak nyaman.
Namun, di sisi lain, tokoh ini juga memicu diskusi serius di tengah masyarakat tentang batas antara fiksi dan realitas.
Faizal Hussein sendiri bukan aktor sembarangan. Sosoknya sudah tak asing lagi di di dunia entertainment Negeri Jiran.
Dia lahir pada 31 Mei 1967 di Gombak, Selangor, dan berasal dari keluarga seni. Ayahnya, Hussein Abu Hassan, juga seorang aktor ternama.
Sejak usia lima tahun, Faizal sudah terjun ke dunia hiburan dan telah membintangi berbagai film terkenal seperti "Gila-Gila Remaja," "Bunohan," hingga "Screaming Vampires."
Peran Walid bisa dibilang sebagai salah satu tantangan akting terberatnya, karena mengharuskannya tampil meyakinkan sebagai pemuka agama yang sesat.
Karakter ini bahkan membuat sebagian penonton mengaku merasa "takut" saat melihat wajah Faizal dalam adegan tertentu.
Walid bukan hanya karakter antagonis biasa, lantaran menjadi representasi dari sisi gelap kekuasaan dalam balutan agama.
Melalui serial "Bidaah," Walid hadir sebagai pengingat bahwa tidak semua yang membawa nama Tuhan benar-benar membawa kebenaran.
Kontributor : Chusnul Chotimah