2. Keaslian Cerita Simpleman Dipertanyakan

Sama seperti KKN di Desa Penari, film arahan Awi Suryadi ini diadaptasi dari cerita yang ditulis oleh Simpleman di media sosial X (dulu Twitter).
Meski karyanya sering diklaim sebagai kisah nyata, banyak pihak mulai mempertanyakan keaslian cerita Pabrik Gula.
Muncul dugaan bahwa cerita tersebut hanyalah karangan fiksi yang dibungkus seolah-olah nyata untuk meningkatkan daya tarik.
Beberapa pengguna media sosial bahkan meyakini bahwa Simpleman hanyalah bagian dari strategi pemasaran industri film horor.
Tujuannya tentu saha menciptakan "kengerian viral" agar kisah yang akan difilmkan mendapatkan eksposur besar di media sosial sebelum rilis.
Dugaan bahwa dia merupakan penulis bayaran semakin menambah keraguan atas keautentikan cerita yang diklaim berdasarkan kejadian nyata tersebut.
3. Formula Cerita Plek Ketiplek KKN di Desa Penari

Banyak yang menilai bahwa formula penceritaan Pabrik Gula terlalu mirip dengan KKN di Desa Penari.
Dari struktur narasi, jenis konflik, hingga karakteristik tokohnya, film ini dianggap hanya mengganti lokasi dan karakter tanpa memberikan inovasi baru.
Ini membuat sebagian penonton merasa bahwa mereka sedang menyaksikan versi lain dari KKN di Desa Penari, hanya dengan bumbu berbeda.
Baca Juga: Retake 29 Kali, Totalitas Akting Erika Carlina di Pabrik Gula Dipertanyakan
Menariknya, cerita asli Pabrik Gula sebenarnya dipublikasikan Simpleman lebih dulu sebelum KKN di Desa Penari.