"Tapi memang hari lebaran, saya masih di sini. Masih patroli. Pak Wabut (Wakil Bupati) juga masih keliling-keliling," ungkap Lucky Hakim.
Pada kesempatan yang sama, Lucky membongkar sikap diduga dari wakil bupatinya tersebut.
Lucky sudah diingatkan untuk tidak membiarkan kursi kepemimpinan kosong bila dirinya memilih pergi ke luar Indramayu.
"Ketika pergi pun, sudah telefon sama Pak Wabup, Pak Wabup ini luar biasa orangnya. Sangat teliti dan selalu bilang, 'Bupati, nanti kalau pergi, jangan sampai ada kekosongan'," cerita Lucky Hakim.

"'Oiya siap, Pak Wabup. Saya serahkan all out semua ke Pak Wabut selama saya pergi. Itu pendelegasian," terangnya kemudian.
Lucky Hakim membayangkan bahwa semuanya baik-baik saja.
Sayang sekali, liburan ke Jepang tersebut berujung viral hingga teguran tidak terduga dari atasan.
Lebih lanjut, Lucky Hakim kembali mengaku salah dan mencoba memberikan penjelasan ke kementerian.
Kebingungannya soal keterangan hari kerja yang ada di dalam surat edaran disampaikan kepada publik.
Baca Juga: Selain Lucky Hakim, Istri Wali Kota Bekasi Juga Jadi Korban Amukan Dedi Mulyadi
"Saya belum paham bahwa hari kerja yang dimaksudkan itu adalah jumlah hari," jelas Lucky Hakim.