Suara.com - Habib Jafar baru-baru ini menceritakan pengalamannya menonton film The Last Supper di biokop bersama sang istri.
Film yang mengisahkan tentang perjalanan Yesus Kristus di hari-hari terakhir kehidupannya itu membuat pendakwah tersebut merasa tertarik untuk menontonnya.
"Hari ini nonton The Last Supper, film tentang hari-hari terakhir Yesus. Digarap dalam perspektif Kekristenan, bahkan spesisfik Kekristenan Barat," tulis Habib Jafar di akun Instagram-nya dikutip pada Selasa (8/4/2025).
Momen menarik langsung ditemui Habib Jafar saat ia baru memasuki ruang bioskop. Ia menemui biarawati dengan busana khasnya yang ingin menonton film tersebut.
"Sebuah pengalaman yang asyik. Betapa tidak, pas baru masuk ruang teater aja sudah ketemu biarawati dengan busana lengkap yang juga nonton. Kita berbeda rumah ibadah: dia di Gereja, saya di Masjid. Eh bersama di bioskop," ujar Habib Jafar.
Pendakwah asal Jawa Timur itu mengibaratkan bahwa bioskop dapat disebut sebagai Masjid apabila kita bisa menimba ilmu dari film yang ditonton.
"Seperti kata Nabi SAW, semua tempat bisa jadi Masjid asal di dalamnya kita lakukan ibadah: bioskop jadi masjid kalau jadi tempat menimba ilmu dari film," katanya.
Bukan sekadar semangat toleransi, Habib Jafar menilai bahwa ia bisa mengambil hikmah dan ilmu dari film tersebut.
Baca Juga: 40 Ucapan Selamat Jumat Agung 2025, Peringati Wafatnya Yesus Kristus
"Meski perspektifnya Kekristenan Barat, saya nonton bukan hanya untuk semangat toleransi, tapi karena ajaran Nabi Muhammad untuk ambil hikmah dari manapun kita menemukannya karena itu harta karun bagi seseorang yang beriman," katanya.
Habib Jafar juga menceritakan saat ia duduk bersebelahan dengan seorang anak dan ibu yang tampaknya seorang Kristiani.
Mereka terlihat menangis saat adegan Yesus dicambuk. Momen tersebut membuat Habib Jafar teringat dengan salah satu surat di Al Quran yang cukup relate dengan kejadian tersebut.
"Hingga mengingatkan saya pada surat Al Anam: 108 tentang larangan menghina sesembahan orang lain, karena setiap orang begitu mensakralkan sesembahannya," kata Habib Jafar.
"Sehingga hinaan kita akan memicu hinaan balik pada sesembahan kita yang membuat agama akhirnya justru jadi sumber penghinaan dan perpecahan. Karenanya saya menonton penuh respect meski beda iman," lanjutnya.
Di akhir unggahannya, Habib Jafar berseloroh bahwa ia ingin mengajak para penonton yang ada di dalam bioskop untuk login atau masuk Islam.
"Pas lampu teater menyala, saya baru sadar ‘kok kayaknya secara wajah, saya dan istri doang yang muslim. Saya berpikir 'apa saya ajak login ya?" tutupnya di akhir unggahan.

Unggahan Habib Jafar yang membagikan pengalamannya menonton film The Last Supper itu menuai sorotan dari warganet.
"Keren sih toleransinya kuat banget. Sejauh ini tokoh agama yang paling fleksibel ya Habib Jafar doang," komen akun @rndy***
"Habib ini bisa menyiarkan agamanya dengan sangat baik." ujar akun @luka***
"Tuhan Yesus memberkati Anda bib. Menyala, panutan banget. Pribadi yang mengajarkan perbedaan itu untuk mempersatukan, bukan memecah," kata akun @kris***
"Tiga kata lucu, Habib nonton Yesus," komentar akun @arie***
Habib Jafar selama ini dikenal sebagai salah satu pendakwah yang memiliki tingkat toleransi yang tinggi.
Ia bahkan bersahabat baik dengan beberapa pemuka agama dari berbagai agama di Indonesia.
Selain itu, Habib Jafar juga menjadi pengisi acara Login, sebuah acara soal pembahasan Islam yang disampaikan dengan gaya santai dan humoris ala Habib Jafar.
Dalam acara tersebut biasanya menghadirkan beberapa bintang tamu yang memiliki agama berbeda untuk berdiskusi mengenai agama masing-masing.
Kontributor : Rizka Utami