Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok

Sabtu, 05 April 2025 | 09:38 WIB
Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Lisa Mariana bantah klarifikasi Ridwan Kamil. (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kucing vs ani-ani," tulis akun TikTok @litagading5, dikutip pada Jumat (4/4/2025).

Sebagai informasi tambahan, Abimanyu Wachjoewidajat sudah lebih dulu bersuara soal rekaman percakapan Ridwan Kamil dan Lisa Mariana

Ketika ditemui awak media baru-baru ini, Abimanyu menilai rekaman percakapan tersebut terkesan tidak natural layaknya pembicaraan orang normal.

"Kalau saya lihat dari dialog tersebut, dialognya enggak natural. Kenapa enggak natural? Pembicaraannya begitu datar untuk sesuatu yang sangat krusial," kata Abimanyu Wachjoewidajat.

Salah satu kejanggalan dalam rekaman percakapan itu, ungkap Abimanyu Wachjoewidajat, adalah dialog yang berganti-ganti secara runut dan terurut.

Potret Lita Gading (Instagram)
Potret Lita Gading (Instagram)

"Paling aneh adalah komunikasi tersebut berganti-gantian, bukan saling bertubrukan. Kayak namanya orang bertumburan, dia ngomong, ngomong, ngomong, gitu," ujar Abimanyu Wachjoewidajat.

Selain itu, lanjut Abimanyu Wachjoewidajat, kejanggalan lain dalam rekaman percakapan tersebut adalah tidak adanya unsur emosional.

"Kita pasti kalau lagi kesal, di tengah-tengah kan satu membantah, ada yang berdebat, ini enggak. Ini sudah kayak konten stand up komedi," tutur Abimanyu Wachjoewidajat.

Oleh sebab itu, Abimanyu Wachjoewidajat menegaskan jika rekaman percakapan Lisa Mariana memeras Ridwan Kamil uang tutup mulut Rp2,5 miliar adalah rekayasa AI.

Baca Juga: Mengenal Masjid Al Jabbar Karya Ridwan Kamil, Utang Pembangunannya Dibongkar Dedi Mulyadi

"Saya cenderung ini pembicaraan AI, ya. Kenapa? Karena pembicaraannya begitu datar dan berpolakan, standar. Enggak ada emosi yang kayak gimana, baik dari pihak wanita atau pria. AI itu tidak punya emosi, tidak punya intonasi, tidak punya dialektika," ucap Abimanyu Wachjoewidajat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI