Suara.com - Aktor senior Tio Pakusadewo mengenang kebaikan sahabatnya, mendiang Ray Sahetapy yang baru-baru ini meninggal dunia.
Bagi Tio, Ray merupakan sahabat yang paling berjasa dalam hidupnya.
Diungkap aktor 61 tahun tersebut, Ray Sahetapy menjadi orang pertama yang mendampinginya saat dia terjerat kasus narkoba beberapa tahun lalu. Momen tersebut sangat berkesan dan terus diingat oleh Tio.
Hal ini diceritakan Tio Pakusadewo saat melayat ke Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat tempat Ray Sahetapy disemayamkan pada Rabu (2/4/2025).
"Pada 2017 atau 2018, saya mau dipindah dari Polda ke (tempat) rehabilitasi, itu Ray datang dan hanya Ray sendiri yang datang. Itu enggak bisa saya lupain," kata Tio Pakusadewo kepada wartawan.
"Ketika sudah di rehab memang banyak yang datang, tapi yang nemanin saya melewati proses dari Polda ke rehab itu Ray Sahetapy. Kemudian, yang episode kedua, Ray menemui juga," ucapnya menyambung.
Selain itu, Ray Sahetapy juga berjasa besar saat Tio Pakusadewo tengah mencari dana buat menikah.
Mantan suami Dewi Yull tersebut yang membantu Tio Pakusadewo mendapatkan uang hingga bisa naik pelaminan.
Baca Juga: Ray Sahetapy Berpulang: Perjalanan Karier sang Aktor Empat Dekade
"Saat pertama Ray mau memproduksi film, dia itu membeli cerita saya. Saya tulis cerita kemudian diskenariokan dan akan diproduksi oleh Putra Film, Ray punya itu," ungkap Tio Pakusadewo.
"Gue bilang, 'enggak lama dari sini kayaknya gue harus nikah, paling lama sebulan lagi. Tapi gue enggak punya duit. Tapi gue punya skenario, lu mau beli enggak?' (jawab Ray) 'Sudah sini, gue beli', dibeli sama dia langsung," tambahnya.
Ide cerita milik Tio Pakusadewo dibeli seharga Rp20 juta oleh Ray Sahetapy dan digunakan buat persiapan menikah dan membeli mas kawin.
"Harga Rp20 juta dan uang itu dipakai buat persiapan nikah dan mas kawin. Saya enggak bisa mengabaikan dia. Penting buat saya. Ada momen saya sedang butuh pertolongan. Semoga arwahnya husnul khatimah," ujar Tio.
Dalam kesempatan tersebut, Tio Pakusadewo juga mengenang kecintaan Ray Sahetapy terhadap film Indonesia. Menurut Tio, hingga di masa-masa terakhir hidupnya, Ray juga masih memikirkan perfilman Nusantara.
"Ray itu punya cinta yg besar pada film nasional, sama negeri ini. Dia selalu membicarakan Nusantara. Sampai akhirnya Nusantara luka, cinta meninggalkan dia. Di tikungan terakhir dia harus menerima kalau dayanya sudah habis," imbuh Tio Pakusadewo.
Sebagaimana diketahui, Ray Sahetapy meninggal dunia di usia 68 tahun pada Selasa (1/4/2025) sekira pukul 21.04 WIB. Sang aktor berpulang saat tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Kabar duka ini pertama kali dibagikan oleh sang anak, Surya Sahetapy melalui unggahan Instagram pada Selasa (1/4/2025) malam.
"Selamat jalan, Ayah! @raysahetapy . We always cherish the memories of our time with you," tulis Surya Sahetapy sebagai caption.

Melalui unggahan itu pula, Surya Sahetapy menuliskan pesan menyentuh dimana dirinya menitipkan salam untuk sang kakak, Gisca Sahetapy yang sudah lebih dulu berpulang.
"Titip salam cinta dan kangen ke kak Gisca!," tandasnya.
Ray Sahetapy sendiri berpulang usai berjuang melawan penyakit komplikasi yang dideritanya. Sejak 2017 lalu dia terkena diabetes, lalu di tahun 2023 mengalami serangan stroke, hingga dirawat selama satu bulan di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Saat ini, jenazah Ray Sahetapy tengah disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat sebelum dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Jumat (4/4/2025) besok.