Tema perselingkuhan dalam Norma dinilai tidak relevan dan bahkan bisa dianggap tidak pantas untuk ditonton saat berkumpul bersama keluarga.
Persaingan Ketat dengan Film Lain
Persaingan yang ketat dengan film-film lain yang memiliki daya tarik besar juga menjadi faktor penting.
"Pabrik Gula," misalnya, merupakan film horor yang diadaptasi dari thread viral oleh Simpleman, mengingatkan penonton pada kesuksesan besar "KKN di Desa Penari."
Genre horor sendiri sudah dikenal sebagai favorit di Indonesia, jadi tidak begitu mengejutkan jika film garapan Awi Suryadi ini paling laku.

Sementara itu, "Qodrat 2" sebagai sekuel dari film yang cukup sukses membawa unsur laga dan religi yang menarik bagi penonton.
"Komang" menghadirkan kisah asmara yang terinspirasi dari lagu populer, sedangkan "Jumbo" hadir sebagai pilihan ramah anak yang bisa dinikmati seluruh keluarga.
Selain persaingan yang kuat, kemungkinan lain adalah kejenuhan penonton terhadap film dengan tema perselingkuhan yang diangkat dari kisah nyata.
Beberapa tahun terakhir, film dan series bertema serupa sudah cukup banyak bermunculan.
Baca Juga: 4 Film yang Dibintangi Ray Sahetapy, Aktor yang Meninggal di Usia 68 Tahun
Mungkin masyarakat kita sudah merasa bosan dan menginginkan sesuatu yang lebih segar.