"Saya yakin, temen-temen pencipta lagu yang dapat dari WAMI juga nggak tahu sumbernya dari mana. Ya mungkin sebaiknya ke depan ada rinciannya lah, agar pencipta lagu ini nyaman," himbau Denny Chasmala.
Dugaan ketidakadilan yang Denny Chasmala alami pun langsung direspons keras oleh mereka yang tergabung dalam Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI).
"Nggak pada percaya. 'Gila lo ya? Royalti lo cuma Rp5,2 juta?'. Yang marah malah temen-temen," kisah Denny Chasmala.
Denny Chasmala pribadi tetap bersyukur dengan besaran uang royalti performing rights yang ia dapat dari WAMI. "Saya terima, saya nggak masalah," tuturnya.
Namun di sisi lain, Denny Chasmala juga ingin mengangkat isu tentang pembagian royalti performing rights yang belum merata seperti kehendak para pencipta lagu.

"Kan ada yang dapet ratusan juta. Nggak semua kan dapet segitu? Saya aja dapet Rp5,2 juta doang. Biar orang-orang mikir sendiri lah," tutur Denny Chasmala.
Bersama AKSI, Denny Chasmala akan tetap menyuarakan metode pembayaran royalti performing rights secara langsung ke para pencipta lagu.
Sama seperti penjelasan Kunto Aji baru-baru ini, Denny Chasmala termasuk pencipta lagu yang meyakini bahwa akar masalah pembayaran royalti performing rights juga bersumber dari LMK.
"Saya dan teman-teman AKSI mau ajukan option out. Performing rights untuk live concert akan kami cabut, dan kami akan pakai direct license," tegas Denny Chasmala.
Baca Juga: Profil Denny Chasmala, Musisi yang Simpan Bukti Lyodra dan Andien Bawakan Lagunya Tanpa Izin
Sebelumnya, Kunto Aji sempat memberi analogi sederhana tentang kisruh pembayaran royalti performing rights di industri musik Tanah Air.