Suara.com - Penyanyi sekaligus Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha memberikan tanggapan atas huru-hara royalti yang tengah memanas di kalangan para musisi.
Giring Ganesha mengetahui ada sejumlah persatuan musisi seperti AKSI, VISI, dan FESMI yang belakangan terdengar gaungnya karena isu ini.
Mantan vokalis grup Nidji tersebut berencana membuat acara halal bihalal usai Lebaran mengumpulkan para musisi dari berbagai persatuan tersebut.
"Nanti habis Lebaran kita mau bikin halal bihalal, kita kumpulkan semuanya. Yuk, kita duduk bareng sebagai bangsa yang hebat," kata Giring Ganesha saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
"Saya juga seniman, penginnya semua saudara-saudara saya akur, guyub. Kalau kita guyub bisa berjuang bareng-bareng untuk membuat semuanya jadi lebih baik," ucapnya menyambung.
Mengetahui situasi yang terlanjur memanas, pelantun Laskar Pelangi tersebut berharap usai pertemuan semua pihak bisa saling bermaafan.
"Ya mengingat lagi kita ini adalah satu bangsa yang hebat, bangsa yang besar. Mudah-mudahan bisa saling memaafkan dan saling mendengarkan," tutur Giring.
"Paling penting bisa duduk bareng dulu, nanti mudah-mudahan semuanya akan kita undang. Datang semuanya, teman-teman media juga, supaya bisa saling dengar masukan-masukan dari pencipta lagu, penyanyinya," tambahnya.
Dalam pertemuan nanti, Giring Ganesha akan mendengarkan dan mengadakan diskusi dengan semua pihak.
Baca Juga: Melly Goeslaw Pamer Bukti Transferan Royalti dari LMK: Alhamdulillah Selonjoran Dapat Rezeki
Adapun secara pribadi, lelaki 41 tahun tersebut berpendapat bahwa kisruh royalti ini bisa menemui titik terang apabila LKMN transparan dalam pengumpulan dan distribusi royalti.
"Kalau menurut saya pribadi yang harus kita perbaiki nomor satu adalah transparansi dari LMKN. LMKN harus lebih transparan. Kalau LMKN transparan pasti ini semua tidak akan pernah terjadi," imbuh Giring.
Sebagaimana diketahui, permasalahan royalti bermula sejak penyanyi Agnez Mo digugat pencipta lagu Ari Bias terkait penggunaan lagu Bilang Saja tanpa izin dan tanpa membayar royalti.
Menurut putusan pengadilan, Agnez Mo diwajibkan membayar denda Rp1,5 miliar kepada Ari Bias.
Masalah ini menarik perhatian para musisi lainnya. Mereka yang membela Agnez Mo menilai tak seharusnya sang penyanyi dikenakan denda karena pembayaran royalti merupakan kewajiban penyelenggara acara, bukan penyanyi itu sendiri.
Sementara kubu lainnya, mendukung Ari Bias bahwa pencipta lagu harus dengan tegas memperjuangkan haknya.
![Giring Ganesha ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (7/11/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/07/76093-giring-ganesha.jpg)
Kisruh kian memanas usai berbagai persatuan musisi seperti VISI, AKSI, dan lainnya berdebat tentang pendapat masing-masing.
Untuk informasi tambahan, Giring Ganesha Djumaryo, yang lebih dikenal sebagai Giring Ganesha, adalah seorang musisi, politikus, dan pengusaha asal Indonesia. Ia lahir pada 14 Juli 1983 di Jakarta.
Namanya mulai dikenal luas sebagai vokalis grup musik Nidji, yang populer di Indonesia pada awal 2000-an dengan lagu-lagu seperti Laskar Pelangi, Hapus Aku, dan Biarlah.
Suaranya yang khas serta penampilannya yang energik membuatnya menjadi salah satu ikon musik pop rock Indonesia.
Giring mengawali karier musiknya bersama Nidji pada tahun 2002. Bersama band ini, ia merilis beberapa album sukses dan tampil di berbagai konser besar, baik di dalam maupun luar negeri. Namun, pada 2017, ia memutuskan hengkang dari dunia musik untuk fokus pada dunia politik.
Setelah keluar dari Nidji, Giring bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dalam Pemilu 2019, meskipun tidak terpilih.
Pada 2020, ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSI dan aktif mengembangkan partai tersebut.
Selain politik, Giring juga terlibat dalam berbagai kegiatan bisnis dan sosial. Ia mendirikan perusahaan di bidang digital serta aktif dalam kampanye yang berfokus pada anak muda dan teknologi.