Suara.com - Kisruh pembayaran performing rights dari penyanyi ke pencipta lagu masih marak diperbincangkan.
Apalagi saat ini, sudah banyak kelompok atau organisasi penyanyi dan pencipta lagu yang ikut bersuara soal perbaikan sistem pembayaran performing rights di Indonesia.
Namun, tidak semua penyanyi atau pencipta lagu ikut menyuarakan keresahan tentang isu pembayaran performing rights di industri musik Tanah Air.
Salah satunya seperti Kunto Aji, yang mengaku tidak tertarik untuk ikut membicarakan kisruh pembayaran performing rights dari penyanyi ke pencipta lagu.
"Dari kemarin, aku nggak ikut ngomong soal ribut-ribut royalti. Menurutku, ada isu yang lebih penting," ujar Kunto Aji dalam tulisannya di platform X, Sabtu (29/3/2025).
Namun di hari yang sama, Kunto Aji akhirnya ikut memberikan suaranya terkait masalah pembayaran performing rights antara penyanyi dan pencipta lagu yang tidak ada habisnya.
Dalam bahasa sederhana, Kunto Aji mengibaratkan masalah performing rights antara penyanyi dan pencipta lagu seperti tim sepak bola yang dicurangi wasit.
"Bayangkan, dalam satu tim sepak bola ada striker dan defender. Masing-masing memiliki perannya. Di dalam pertandingan, tujuannya adalah mencetak skor. Tapi tim ini dicurangi wasit," papar Kunto Aji dalam tulisan lain.
"Dalam setiap 3 gol yang kami cetak, 2 gol pasti dianulir. Sehingga kami hanya mendapat 1 skor, untuk 3 kali gol. Ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Diprotes berkali-kali, tidak kunjung ada hasilnya," lanjut musisi berdarah Jawa itu.
Baca Juga: Jebolan Indola Cilik 2022, Shania Diva Sambut Idul Fitri dengan Lagu Lebaran
Permasalahan pada wasit curang, akhirnya menimbulkan reaksi berbeda dari internal tim. Ada yang menuntut untuk mengambil alih peran wasit dalam menentukan skor pertandingan.