Lagi-lagi dengan bantuan Roy Marten, Herman Trisna melaporkan Daniel Chandra ke Polda Jambi atas dugaan aktivitas pertambangan ilegal.
Ternyata, butuh dua tahun untuk kepolisian membuktikan laporan Herman Trisna dan melakukan penangkapan terhadap Daniel Chandra.
Hal itu, kata Roy Marten, jadi salah satu masalah yang cukup mengganggu di dunia pertambangan. "Ini selalu problem kami," keluh ayah Gading Marten.
Daniel Chandra disebut Roy Marten sebagai salah satu mafia di bidang pertambangan yang cukup sulit ditangkap.
"Tambang di Indonesia itu, mafianya kalau kami berhadapan, selalu seperti itu. Mereka licin, begitu licin dan punya modus tertentu. Ini kan kami dengan mafia tambang," jelas Roy Marten.
Daniel Chandra sempat beberapa kali lolos dari kejaran penyidik yang menangani laporan Herman Trisna dan Roy Marten.
"Oh iya, berkali-kali. Memang ini luar biasa DC ini," tutur Roy Marten.
Roy Marten bahkan sempat mendapat serangan balik dari Daniel Chandra, saat dirinya dituding ikut bertanggung jawab dalam praktek pertambangan ilegal PT BBI sebagai salah satu investor.
"Kami laporkan, dia bisa laporkan balik. Makanya ketika itu, dia juga menuduh saya dan Dwi Yan itu terlibat, ikut penipuan tambang itu," jelas Roy Marten.
Baca Juga: Roy Marten Klarifikasi Namanya Terseret Kasus Tambang Ilegal, Belum Sempat Beli Saham Perusahaan
Ke depan, Roy Marten mengharapkan peran pemerintah untuk membantu para pelaku bisnis tambang menuntaskan praktek mafia seperti yang dialami sahabatnya.