"Ketika saya mencoba bangkit dengan menjalankan usaha kuliner, justru ada yang meremehkan dan mengkritik," tuturnya.
Sebagai figur publik yang sudah lama dikenal di dunia hiburan, keputusannya untuk berbisnis di luar industri tersebut menuai beragam reaksi.
Ada yang menganggap bahwa berjualan makanan membuatnya tampak seperti turun kelas. Namun, Tata Janeeta memilih untuk tidak terpengaruh dengan pandangan tersebut.
Tata tetap berpegang pada niatnya untuk menjalankan usaha dengan ikhlas dan penuh kesungguhan.

"Saya sempat mendengar komentar yang mengatakan bahwa berbisnis makanan membuat saya terlihat menurun. Tapi saya tidak setuju dengan anggapan itu," imbuhnya.
"Saya ingin menjalani hidup dengan lebih baik dan mencari rezeki yang halal serta penuh berkah. Itu yang paling penting bagi saya," ujarnya.
Keputusan untuk menekuni bisnis juga sejalan dengan niat hijrahnya. Tata menyadari bahwa sebagai seorang muslimah yang ingin terus memperbaiki diri, ia harus lebih selektif dalam mencari sumber penghasilan.
Tata Janeeta pun melihat hobinya dalam memasak sebagai peluang usaha yang bisa dikembangkan.
"Saya memang suka memasak. Dari situ, suami dan teman-teman saya menyarankan, 'Kenapa tidak buka usaha kuliner saja?' Kebetulan saat itu saya juga sedang dalam proses hijrah, jadi saya berpikir ini bisa menjadi jalan untuk mencari rezeki yang lebih berkah," tuturnya.
Baca Juga: Film Horor Muslihat, Teror Rumah Panti Asuhan Tua di Tengah Hutan
Bagi Tata, hijrah bukan sekadar perubahan penampilan atau meninggalkan dunia hiburan, tetapi lebih kepada bagaimana ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan semakin mendekatkan diri kepada Allah.