Ngikan di Bawah Baba Rafi: Hendy Setiono Bicara soal Perbedaan Visi dengan Okin

Kamis, 27 Maret 2025 | 14:40 WIB
Ngikan di Bawah Baba Rafi: Hendy Setiono Bicara soal Perbedaan Visi dengan Okin
Hendy Setiono. [Instagram/@hendysetiono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musisi Niko Al Hakim alias Okin baru-baru ini mebeberkan soal masalah bisnisnya, Ngikan.

Mantan suami selebgram Rachel Vennya itu merasa menjadi korban Tindak Pidana Pencucian Uang atau TPPU rekan bisnisnya, Hendy Setiono.

Hendy Setiono kemudian memberi klarifikasi terkait permasalahan ini. Ia menerangkan, Ngikan merupakan bisnis kuliner yang booming di 2019.

Bahkan dalam waktu singkat, bisnis ini berkembang pesat dengan membuka ratusan cabang di seluruh Indonesia melalui skema kemitraan.

Ngikan mendapat perhatian luas berkat strategi pemasaran yang melibatkan Okin dan Rachel Vennya yang kala itu menjadi istrinya. Pasangan ini kemudian menjadi brand ambassador Ngikan.

Adu pesona Salim Nauderer dan Niko Al Hakim. (Instagram/okintph)
Niko Al Hakim alias Okin. (Instagram/okintph)

Kolaborasi ini memberikan dampak besar pada popularitas brand, terutama di kalangan anak muda yang mengikuti tren media sosial.

"Kami melihat peluang besar dalam bisnis kuliner berbasis ikan yang dikombinasikan dengan strategi pemasaran digital dan influencer marketing," kata Hendy Setiono dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Rabu (26/3/2025).

Hanya saja di 2020, bisnis Ngikan mengalami kendala. Hal itu karena pandemi virus corona atau Covid-19.

Belum lagi, permasalahan rumah tangga Okin dan Rachel Vennya yang membuat bisnis kuliner tersebut berdampak.

Baca Juga: Dikira Jadi Korban Seperti Niko Al Hakim, Bisnis Edho Zell Tetap Jalan Seperti Biasa

Hendy Setiono mengatakan, pada 2022 perbedaan visi mulai muncul di antara para pemegang saham bisnis Ngikan.

Meskipun terjadi perbedaan strategi dalam mengelola dan mengembangkan brand, operasional bisnis tetap berjalan di bawah PT Baba Rafi Internasional serta didukung oleh mitra lainnya
yaitu PT Planetmas.

Selama periode tersebut, diskusi dan negosiasi terus dilakukan untuk mencari jalan tengah yang terbaik bagi keberlangsungan bisnis.

"Kami memiliki tujuan dan strategi yang berbeda dalam mengembangkan Ngikan," ujar Hendy Setiono.

"Namun, yang terpenting bagi saya adalah memastikan brand ini tetap berkembang dengan baik," katanya menambahkan.

Proses penyelesaian konflik ini memakan waktu cukup lama. Mengingat kedua belah pihak ingin mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Produk Ngikan Yuk. (Instagram)
Produk Ngikan Yuk. (Instagram)

Setelah melalui proses panjang, tahun ini Hendy Setiono memiliki kesepakatan perdamaian.

Saat ini, Ngikan terus beroperasi dengan strategi yang lebih terarah dan beradaptasi dengan perkembangan tren pasar, di bawah kepemimpinan yang telah disepakati oleh seluruh pihak terkait.

Sebagai informasi, permasalahan ini diketahui publik saat Niko Al Hakim bicara di media sosial soal permasalahan bisnis.

Okin bercerita, di 2019 dirinya diajak bekerjasama dengan pembagian saham yang rata.

Setelah booming dan banyak orang membuka franchise, Okin meminta rekening koran. Namun, permintaan tersebut tidak pernah diindahkan.

"Selama dua tahun terakhir ini, setiap rapat dan segala macam kita tuh dikasih laporan keuangan berupa Excel dan tidak pernah real dari laporan keuangan yang ada rekening korannya," kata Okin, dikutip dari postingannya pada 16 Februari 2025.

Okin curiga ada kecurangan dengan memasukkan dana ke rekening perusahaan pribadinya.

"Akhirnya dia menghilang tidak jelas. Akhirnya di tahun 2024 bulan September, gue masukin dia LP di Bareskrim karena menurut kita ini tindakan pencucian uangnya sudah lebih dan cukup untuk kita laporkan di Bareskrim," ujar Okin.

Okin justru dilaporkan balik masalah perdata dengan dalih bukan pemilik saham dan tidak pernah bekerja.

Padahal, brand tersebut menjadi terkenal atas promosi-promosinya di media sosial.

"Lah, yang bikin sampai 200 plus plus store siapa sampai akhirnya dia kelabakan sendiri ngurusnya, terus akhirnya produknya ancur karena enggak bisa nge-handle? Yang penting uang closingan masuk ya bos?" ucap bapak dua anak ini.

Okin melanjutkan, "Sampai akhirnya setelah LP dan memeriksa saksi-saksi, kita nemuin banyak aliran dana yang tidak seharusnya. Bahkan calon franchisee kalau mau bayar, transfernya ke rekening perusahaan beliau bukan rekening perusahaan kami."

Okin menerangkan alasan mengungkap ke publik karena tidak ingin banyak korban lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI