"Selama dua tahun terakhir ini, setiap rapat dan segala macam kita tuh dikasih laporan keuangan berupa Excel dan tidak pernah real dari laporan keuangan yang ada rekening korannya," kata Okin, dikutip dari postingannya pada 16 Februari 2025.
Okin curiga ada kecurangan dengan memasukkan dana ke rekening perusahaan pribadinya.
"Akhirnya dia menghilang tidak jelas. Akhirnya di tahun 2024 bulan September, gue masukin dia LP di Bareskrim karena menurut kita ini tindakan pencucian uangnya sudah lebih dan cukup untuk kita laporkan di Bareskrim," ujar Okin.
Okin justru dilaporkan balik masalah perdata dengan dalih bukan pemilik saham dan tidak pernah bekerja.
Padahal, brand tersebut menjadi terkenal atas promosi-promosinya di media sosial.
"Lah, yang bikin sampai 200 plus plus store siapa sampai akhirnya dia kelabakan sendiri ngurusnya, terus akhirnya produknya ancur karena enggak bisa nge-handle? Yang penting uang closingan masuk ya bos?" ucap bapak dua anak ini.
Okin melanjutkan, "Sampai akhirnya setelah LP dan memeriksa saksi-saksi, kita nemuin banyak aliran dana yang tidak seharusnya. Bahkan calon franchisee kalau mau bayar, transfernya ke rekening perusahaan beliau bukan rekening perusahaan kami."
Okin menerangkan alasan mengungkap ke publik karena tidak ingin banyak korban lain.
Baca Juga: Dikira Jadi Korban Seperti Niko Al Hakim, Bisnis Edho Zell Tetap Jalan Seperti Biasa