"Terharu karena teringat ucapan-ucapan ayah aja sih mengenai kasus ini. Bagaimana saya berdiskusi, bagaimana saya ya almarhum ayah menanyakan ini," ujar Idham Aulia.
"Jadi flashback, teringat semua. Sedihnya itu aja sih," imbuh anak sulung Mat Solar tersebut.
Saat ditanya, ucapan Mat Solar yang membuat Idham Aulia bersedih, ia berucap singkat.
"(Kata Mat Solar) 'ya perjuangkan ya, Dam. jalanin aja, ikhlas'. Jadi begitu hari ini selesai, yang terngiang itu, bukan hal yang lain," ucapnya.
Perasaan haru juga timbul mengingat perjuangan selama bertahun-tahun. Bayangkan, sudah sejak 2019 Mat Solar memperjuangkan uang ganti rugi atas pembebasan lahan tanah.
![Idham Aulia (kemeja putih), anak sulung almarhum Mat Solar ditemani pengacaranya, Khairul Imam di Pengadilan Negeri Tangerang pada Rabu (26/3/2025). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/26/63286-idham-aulia-kemeja-putih-anak-sulung-almarhum-mat-solar.jpg)
Kini setelah Mat Solar meninggal, sengketa tanah tersebut berakhir damai. Keluarga mengantongi sekira Rp2,2 miliar sementara pihak Idris mendapatkan 30 persen dari jumlah yang dibayarkan.
Sebagai pengingat, kasus sengketa tanah Mat Solar telah terjadi sejak 2019. Di mana tanah yang berada di Pamulang, Tangerang Selatan digunakan untuk pembuatan jalan tol Serpong-Cinere.
Tanah seluas 1.313 meter persegi tersebut dihargai Rp3,3 miliar oleh pihak pengembang.
Namun Mat Solar mengalami kendala dalam mencairkan dana tersebut. Sebab ternyata, ada pihak lain yakni Muhammad Idris yang juga mengklaim tanah tersebut sebagai miliknya.
Baca Juga: Damai, Keluarga Mat Solar Serahkan Rp 1,1 Miliar ke Idris Imbas Sengketa Tanah
"Tahun 1993, Pak Idris sebagai tergugat telah mengalihkan tanah tersebut ke Pak Rusli. Tapi tidak ada jual beli ke Pak Rusli," kata Endang Hadrian pada 24 Desember 2024.