Singgung Penghinaan ke Presiden, Fedi Nuril Anggap Omongan Anggota DPR Habiburokhman Tak Adil

Rabu, 26 Maret 2025 | 15:20 WIB
Singgung Penghinaan ke Presiden, Fedi Nuril Anggap Omongan Anggota DPR Habiburokhman Tak Adil
Fedi Nuril (Instagram/fedinuril)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor Fedi Nuril kembali menyinggung balasan nyeleneh Presiden Prabowo Subianto ketika mendapat kritikan. Kali ini, pemain film 'Bila Ibu Tiada' itu mengaitkannya dengan pernyataan dari anggota DPR RI Habiburokhman.

Melalui akun X-nya pada Rabu (26/3/2025), Fedi Nuril menanggapi sebuah cuitan berita berjudul 'DPR Dorong Pasal Penghinaan Presiden Diselesaikan dengan Restorative Justice'.

Berdasarkan isi berita tersebut, anggota dari Komisi III itu mengatakan bahwa hukuman bagi penghina Presiden tertulis dalam pasal yang mengatur tentang tindak pidana ujaran kebencian.

"Jadi, memang perlu kita jelaskan. Pasal penghinaan Presiden adalah variannya pasal yang mengatur tentang tindak pidana dengan cara ujaran," tutur Habiburokhman.

"Seseorang ngomong A diartikan B, bahayanya kalau diartikan itu sebagai pelanggaran hukum penghinaan Presiden. Karena itu, harus bisa ditempuh dengan mekanisme restorative justice," sambungnya.

Menurut politisi Gerindra tersebut, hal itu sudah diatur dalam pasal 77.

Pernyataan tersebut langsung ditanggapi oleh Fedi Nuril. Ia mempertanyakan bagaimana jika kondisinya berbanding terbalik.

Pasalnya, sang Presiden beberapa kali membalas kritikan dengan hinaan atau ejekan terhadap pengkritik kebijakannya.

Sebagai bukti, aktor 42 tahun itupun mengunggah potongan video ketika Prabowo menanggapi kritikan publik saat perayaan Hari Ulang Tahun ke-17 Gerindra pada pertengahan Februari 2025 lalu.

Baca Juga: Prabowo Optimis Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Usai Tekuk Bahrain!

Kala itu, Prabowo menyinggung banyaknya pihak yang mengkritik kebijakan-kebijakannya, salah satunya soal program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kritkan itupun datang dari pengamat politik, akademisi, hingga masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI