Suara.com - Catatan-catatan penting diutarakan para pecinta sepak bola Tanah Air jelang laga hidup mati Indonesia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa malam (25/3/2025).
Tirta Mandira Hudhi atau Dokter Tirta dalam kapasitasnya sebagai suporter Timnas Indonesia, berharap Patrick Kluivert tidak lagi mencadangkan Rizky Ridho seperti di laga kontra Australia yang hancur lebur.
"Saya agak kecewa kenapa Rizky Ridho nggak masuk starting line-up," keluh Tirta di kanal YouTube Sport77 Official, Senin (24/3/2025).
Rizky Ridho adalah salah satu bek tengah terbaik Indonesia saat ini. Ia juga dinilai Tirta sebagai tandem paling cocok untuk sang kapten, Jay Idzes saat ini.
"Dia itu chemistry-nya sudah jalan sama Jay Idzes dan yang lain," tutur Tirta.
Sebagai penerus Shin Tae-yong, sah-sah saja kalau Patrick Kluivert punya strategi dan gaya bermainnya sendiri. Namun, salah besar menurut Tirta kalau Kluivert ikut merombak skema dasar susunan pemain inti yang sudah bagus.
"Jangan mengganti resep yang sudah paten," himbau Tirta.
Lebih lanjut, Tirta juga meminta Patrick Kluivert untuk meninjau ulang keputusan memainkan Nathan Tjoe-A-On sebagai pemain inti.
"Nathan ini jarang main di klub. Kalau pemain jarang main, itu akan dipertanyakan yang namanya kebugaran," jelas Tirta.
Baca Juga: 3 Alasan Kluivert Harus Mainkan Trio Ridho-Hubner-Idzes di Laga Melawan Bahrain, Bisa Menebak?
Nathan Tjoe-A-On bahkan terbukti jadi titik lemah Timnas Indonesia saat tumbang 5-1 di tangan Australia. Hal itu disampaikan sendiri oleh sang kapten, Jackson Irvine.
"Jackson Irvine aja bilang, ketika kami sudah menembus DMF-nya, kami jadi gampang. Ya itu dia, si Nathan," kata Tirta.
Ada baiknya menurut Tirta, posisi Nathan Tjoe-A-On diganti pemain yang lebih sering mendapat waktu bermain di klub. "DMF itu metronom bertahan, kalau gampang dijebol ya beknya remuk," jelasnya.
Terakhir yang tidak kalah penting, Tirta sependapat dengan Ibnu Jamil bahwa Indonesia bermain terlalu menyerang sampai lupa cara bertahan.
Patrick Kluivert mestinya tinggal menyempurnakan gaya bermain counter attack peninggalan Shin Tae-yong, seperti salah satunya menerapkan skema serangan balik yang lebih efektif.
"Nggak usah menyerang full lah. Main adaptif aja. Defensif aja malah. Kalau bisa tumpuk 10 bek, 10 bek deh. Dominan di counter attack aja, pancing lawan," papar Tirta.

Tirta mengambil contoh di laga sebelumnya, saat Australia yang bermain bertahan bisa memaksimalkan serangan balik mereka yang berbuah 4 gol ke gawang Maarten Paes.
"Jadi main di garis pertahanan rendah. Daripada kayak kemarin, ball possesion mantep, tapi Australia bisa 4 shoot 4 gol," imbuhnya.
Timnas Indonesia tidak punya pilihan selain merebut tiga poin dari Bahrain untuk memperpanjang nyawa mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Saat ini, Indonesia terjun bebas ke posisi kelima klasemen, dengan mengumpulkan 6 poin dari empat laga. Untungnya, Bahrain yang bertandang ke Jepang juga mengalami kekalahan saat Timnas digulung Australia.
Kemenangan melawan Bahrain setidaknya bisa meringankan beban Timnas Indonesia di laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Cina.
Patrick Kluivert sendiri, dalam pernyataanya jelang melawan Bahrain, menyatakan bahwa mereka sudah belajar dari kesalahan saat melawan Australia. Semangat para pemain untuk menang di laga melawan Bahrain pun masih tinggi.
Namun, belum ada informasi lebih lanjut apakah Patrick Kluivert akan tetap menerapkan gaya bermain menyerang, atau ada sedikit penyesuaian dalam untuk menghadapi Bahrain setelah kalah dari Australia.