Suara.com - Konten video anak-anak Gen Halilintar tampaknya kembali mencuri atensi karena muatan kontroversi. Setelah Saaih, kini tiba giliran adiknya, Muntaz.
Berdasarkan pantauan, konten Muntaz Halilintar yang sedang viral ini dianggap melecehkan agama. Jauh sebelumnya, sang kakak sulung, Atta, juga pernah tersandung isu serupa.
Dilansir pada Selasa (25/3/2025), berikut adalah perbandingan konten Muntaz dan Atta Halilintar yang dianggap melecehkan agama.
Muntaz Halilintar
Pada Selasa (25/3/2025), tersiar potongan video Muntaz Halilintar menunaikan gerakan salat di tempat fitnes. Video itu disiarkan oleh akun @kiss_lambe.
Dalam video tersebut, Muntaz Halilintar menunaikan sejumlah gerakan salat yang dikolaborasikan dengan aktivitas kalistenik dan gimnastik.
Salah satu di antaranya adalah adegan Muntaz Halilintar mengangkat beban seraya takbiratul ihram. Dia mengulangi adegan takbir dan berlutut sebelum sujud.
Kemudian, Muntaz Halilintar memakai alat bantu olahraga untuk merepetisi beberapa adegan salat seperti salam, takbir, dan tahiyat.
Akibat padupadan gerakan salat dengan aktivitas kalistenik dan gimnastik, Muntaz Halilintar dituduh melecehkan gerakan salat.
"Muntaz Halilintar malah parodikan gerakan salat," bunyi keterangan yang disertakan.
Baca Juga: Dianggap Tak Tahu Tata Krama, Panggilan Aaliyah Massaid ke Aurel Hermansyah Jadi Perbincangan
Meski begitu, belum ada upaya langkah hukum yang diambil pihak tertentu terkait isu Muntaz Halilintar mempermainkan agama.
"Seharusnya seperti MUI dan Kementerian Agama harus usut tuntas kelakuan adik Atta ini yang sudah meresahkan karena permainkan agama," sambung keterangan tersebut.
Dalam kolom komentar unggahan video tersebut, Muntaz Halilintar santer diterpa komentar tidak sedap. Dia mendapat peringatan sekaligus kecaman dari beragam pihak warganet.
Pasalnya, Muntaz Halilintar dianggap telah memparodikan atau membuat lucu gerakan salat demi kepentingan konten semata hingga membuat resah warganet.
"Demi apa ya bikin konten kek gini, bawa-bawa gerakan salat. Emang keluarga suka cari sensasi," tulis seorang netizen.
"Demi konten haruskah ibadah jadi candaan gini?" ucap netizen lain.

"Proses secara hukum tentang penghinaan agama, jangan pilih kasih," ujar netizen yang lainnya.
Hingga kini, Muntaz maupun pihak keluarga Halilintar belum buka suara menanggapi isu melecehkan agama dengan memparodikan gerakan salat.
Atta Halilintar
Jauh sebelum Muntaz, Atta Halilintar sudah lebih dulu tersandung isu mempermainkan agama. Kala itu, dia membuat konten salat diduga berteriak-teriak hingga berdorong-dorongan.
Pada Rabu (13/11/2019), Atta Halilintar dipolisikan oleh Ruhimat. Dia dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan mempermainkan agama dengan nomor LP/7322/XI/2019/PMJ/Dit.
"Kami punya hak untuk menegur perbuatan yang berkenaan dengan pelecehan atau yang mempermainkan agama," tutur Ruhimat.
Menurut kuasa hukum Ruhimat, Firdaus Oiwobo, dugaan Atta Halilintar mempermainkan agama tertuang dalam konten melecehkan gerakan salat.
"Teriak sambil dorong-dorongan. Itu tidak masuk persyaratan, kriteria atau adab dalam salat," kata Firdaus Oiwobo.
Di lain pihak, kuasa hukum Atta Halilintar, Sunan Kalijaga, menampik tuduhan tersebut. Dia menilai, tudingan melecehkan gerakan salat terlalu mengada-ada.
"Yang pasti Atta sedang merasa kok orang berbondong-bondong mencari-cari kesalahannya," ucap Sunan Kalijaga.
Karena masalah dianggap tak kunjung menemukan titik terang, tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin ikut buka suara. Dia meminta masyarakat tenang dan tidak terprovokasi.

"Seperti saya bilang, bahwa umat jangan marah dulu. Coba sampaikan baik-baik," ujar Din Syamsuddin.
Dalam laporan Ruhimat, Atta Halilintar dikenakan Pasal 156A KUHP dan Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45A UU ITE. Meski begitu, laporan tersebut tidak diketahui perkembangannya.
Demikian adalah perbandingan konten Muntaz dan Atta Halilintar yang dianggap melecehkan agama. Keduanya sama-sama dicurigai memparodikan gerakan salat.