Suara.com - Syifa Hadju sempat dibesarkan oleh ibunya yang berstatus sebagai seorang single parent. Pengalaman ini membentuk cara pandangnya tentang kehidupan, terutama mengenai pernikahan.
Syifa Hadju pernah berpikir untuk tidak menikah dan lebih memilih fokus pada kariernya sebagai seorang artis. Pengakuan ini diungkapkan oleh Syifa Hadju dalam sebuah podcast bersama Grace Tahir.
Dalam perbincangan tersebut, Grace menyinggung soal pernikahan dan bertanya kepada Syifa apakah ia sudah memikirkan untuk menikah setelah menjalani hubungannya dengan El Rumi selama dua tahun.
"Kamu kan sudah 2 tahun (pacaran), apakah pernikahan sudah dipikirkan sekarang? Ingin cepat menikah atau nanti nunggu karier stabil?" tanya Grace Tahir.
Menanggapi pertanyaan tersebut, bintang film Bidadari Surgamu itu memberikan jawaban yang cukup mengejutkan. Syifa Hadju mengaku bahwa pernikahan bukanlah sesuatu yang menjadi prioritas utamanya.
"Sebenarnya aku dulu tuh nggak pernah berpikir soal pernikahan," ujar Syifa Hadju.
Kekasih El Rumi itu menjelaskan bahwa pandangan tersebut terbentuk karena pengalaman masa kecilnya. Ia melihat bagaimana ibunya berjuang sendiri membesarkan dirinya dan saudara perempuannya tanpa bergantung pada figur laki-laki.
"Aku dibesarkan, ibu ku dulu tuh single parent, jadi aku nggak terlalu memikirkan untuk menikah," ungkap Syifa Hadju.
Sejak kecil, Syifa Hadju memiliki tekad untuk bekerja keras demi membangun masa depan bagi dirinya, ibu, dan adik-adiknya. Fokus utamanya adalah memastikan keluarganya memiliki kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga: Sama-Sama Broken Home, Intip Kedekatan El Rumi dan Syifa Hadju ke Ayah Sambung
"Aku fokus kayak, 'aku ingin kerja supaya aku bisa membangun masa depan untuk aku, ibu ku, dan saudara perempuan aku,'" terangnya.
Pandangan ini juga diperkuat oleh pesan yang selalu ditanamkan oleh ibunya, yaitu untuk tidak bergantung kepada siapa pun. Syifa mengakui bahwa ibunya adalah sosok yang kuat dan selalu mengajarkannya untuk mandiri.
"Nggak tahu itu trauma atau bukan. Karena ibu aku sangat mendidik aku untuk jangan pernah bergantung sama siapa pun," ucapnya.
"Dia mengasuh aku dan adik aku dengan bekerja. Jadi aku ngerasa tidak membutuhkan figur seorang lelaki. Jadi kayak aku bisa cari duit sendiri untuk mama aku dan adik aku," lanjutnya.
![El Rumi dan Syifa Hadju. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/17/24011-el-rumi-dan-syifa-hadju.jpg)
Namun, seiring waktu, cara pandang Syifa Hadju mengenai pernikahan mulai berubah. Salah satu faktornya adalah kehadiran ayah sambungnya yang kini dijadikannya sebagai panutan.
"Sampai akhirnya, alhamdulillah aku juga sudah ketemu ayah aku yang sekarang, ayah tiri aku yang sudah aku anggap dia kayak ayah aku sendiri," terang Syifa Hadju.
Kehadiran sosok ayah sambung membuatnya menyadari bahwa memiliki seseorang yang mendukung dan menyayangi dalam hidup adalah hal yang menyenangkan.
"Pas aku ketemu sama ayah aku yang sekarang, 'Oh ternyata senang sekali memiliki seseorang, ya,'" lanjutnya.
Selain itu, perubahan cara pandangnya tentang pernikahan juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Banyak teman-temannya yang sudah menikah di usia muda, sehingga ia mulai berpikir bahwa menikah bisa menjadi bagian penting dalam hidupnya.

"Aku baru kepikiran nikah kayak di beberapa tahun belakangan. Maksudnya di saat 'Oh ternyata teman-teman aku sudah nikah nih'. Dulu tuh umur aku 21, teman-teman aku sudah nikah, jadi aku kayak 'oh ternyata nikah tuh penting juga ya, jadi kayak aku pengen deh nikah,'" ujar Syifa Hadju.
Meski kini mulai terbuka dengan gagasan pernikahan, Syifa Hadju mengaku masih terus belajar mengenai membangun sebuah hubungan yang baik dengan pasangan.
"Hubungannya yang baik itu seperti apa. Jadi akhirnya aku belajar belajar dan belajar sampai aku pengen deh menikah membangun keluarga," terangnya.